Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tak Ada Cinta di Setumpuk Jerami

26 Januari 2016   14:12 Diperbarui: 26 Januari 2016   23:28 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="ilustrasi-refinery29.com"][/caption]darimana mesti memulai?
sesungguhnya ini sesuatu yang semestinya tertutup rapat-rapat
tidak untuk dilupakan
namun, tak mesti pula dicampakkan pada sembarang tempat

semisal ini sebuah uraian rasa
tak begitu penting terpapar di ruang waktu yang tak berbatas
kerana dalam pemahamanku bahwa rahasia hati bukanlah barang murah meriah
yang bisa di-obral dimanapun, kapanpun

dari sisi yang berbeda
tak ingin menyalahkan siapapun
atau dengan serta merta mencari kambing hitam
demi pelampiasan-pelampiasan

pun, sesal rasa
endapan-endapan kekesalan
yang berbaur kegeraman-kegeraman, tak perlu ada, sungguh
kerana, ini hanya soal perbedaan tatacara menikmati makan minum di meja makan yang berbeda

bagaimana mungkin bisa mengurai rasahati
jika perasaan tidak disetarakan dengan logika
atau jika memang telah tidak sepaham dalam satu tujuan
tak ada yang perlu dibuat sulit atau dikusutmasaikan

sulit memang jika dibuat sulit; tapi, kenapa tidak dipermudah?
ini hanya soal perkara hati, kesepahaman rasa, dan kepekaan nurani
akan tetapi ini bukanlah soal sebagaimana mencari jarum di setumpuk jerami
kerana mencari cinta tak pernah sama dengan mencari jarum yang hilang di setumpuk jerami

sumur serambi sentul, 26/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
--------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun