Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amante, Cinta Ini Tak Terlarang

8 Januari 2016   22:25 Diperbarui: 8 Januari 2016   22:25 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="ill. flickr.com"][/caption]

mungkin ini kali pertamanya kutuliskan sesuatu yang tidak semestinya kuurai disini
sesuatu yang seharusnya kusimpan rapat-rapat di dalam kisi-kisi rahasia hatiku, rahasia yang menurutmu sangat tabu untuk kuceritakan kepada siapapun
jika akhirnya semuanya kukisahkan disini semoga engkau tidak merasa bahwa aku telah melanggar janji
: janji darah yang pernah kita padukan dialiran nadi sebagaimana kesepakatan untuk saling mengikat

katakanlah bahwa ini memang hal yang ceroboh; hal yang seharusnya tidak perlu diketahui oleh banyak orang
bahwa memang benar kita pernah saling mengikatkan diri dalam perjanjian suci; namun, jika akhirnya kupaparkan disini, salahnya dimana?
kumohon penjelasanmu yang paling masuk diakalku bahwa hal yang menurutmu sangat rahasia itu tidak perlu kukisahkan disini
: semoga engkau masih ingat, ketika pada sebuah perjamuan engkau menyampaikan kepadaku, "jika tiba saatnya katakanlah sesuatu yang harus dikatakan!" 

bukankah ini saat terbaik untuk mengatakan hal itu?; baiklah, jika kehendak hatimu berkata lain sesungguhnya akupun tak ingin larut dalam peramsalan untuk berandai-andai dikepastian yang tak pasti
sebab sejatinya dalam katarasa, katahati, dan sisi rasa manusiaku tak pernah ingin kubiarkan ini menjadi sia-sia
pun tak ingin pula hal ini menjadi sesuatu yang tak nyaman lagi untuk dikisahkan pada masa-masa menadatang
: bukankah rahasia hati yang selama ini melenakan kita akan semakin padu dalam keindahan rasa ketika kisah tentang kita menjadi milik orang banyak?

amante, ya akhirnya kupanggil namamu amante; sang cahaya hati di antara cahaya yang berpendar-pendar dalam awang-uwungku
kuharap engkau tak marah ataupun gusar ketika akhirnya namamu yang selama ini kusimpan rapat-rapat dalam relung-relung perjalananku kusebutkan disini
pun, kusangat berharap bahwa setelah hari ini; hari esokmu tetap menjadi milikmu; kerana hidupmu adalah milikmu
: amante, bicaralah! yakinkan kepadaku bahwa diammu tidak akan meng-kaku-kan diriku; yakinkan pula padaku sekali lagi, bahwa cinta ini tidak terlarang

amante,
rinduku kepadamu sepanjang hayatku
....................

sumur serambi sentul, 08/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
--------------------------------------------------

amante (italy) : kekasih, yang terkasih

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun