[caption caption="Ilustrasi: Dokpri "][/caption]suatu hari
ketika aku bersajak
daun-daun berguguran dari rantingnya
menggemulaikan raga yang kaku
angin berhenti bertiup
meluruhkan hati yang diam
matahari meredupkan cahayanya
meredam amarah lelaki-lelaki, perempuan-perempuan
bulan, bintang merah merona wajahnya
membangkitkan asmara yang beku
aku bersajak
semakin, semakin, tak henti
syair-syair yang mengalir pada sungai-sungai
menghidupkan kehidupan yang mati
bait-bait yang tertulis
tak ingin sekadar menjadi pajangan di-hati yang bening
larik-larik pun tidak sedang mengurai keabsurdan
pun, tak bermaksud terjebak dikemajasan kata-kata
sebab hidup ini sedang bercerita pada sajak-sajak
pada lembaran-lembaran yang akan pergi bersama angin
suatu hari kelak
ketika aku tidak bersajak lagi
apakah bumi akan ikut berhenti berputar pada porosnya?
sumur serambi sentul, 06/01/2016
©2016-arrie boediman la ede
-------------------------------------
keterangan gambar:
ketika aku bersajak di acara "Gaul Sastra IX (mengeja Widji Thukul)" oleh Komunitas Tanggul Budaya - Danukusuman, Solo - Februari 2013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI