sepotong tulang
teronggok di tanah basah
ada hidung-hidung mengendus-endus
ada lidah-lidah menjulur-julur, menjilat-jilat
sepotong tulang
tergantung di bokong kerontang
ada yang melolong-lolong di siang bolong
ada yang mengerang-erang di tengah padang
sepotong tulang
tertancap di kepala batu berisi angin
ada yang diperhamba tulang dikepalanya
ada yang mempertuhankan tulang dihatinya
sepotong tulang
berlari, melayang, mengejar dayang-dayang
ada yang menari di atas luka hati menganga
ada yang bersimbah peluh di bawah bayang-bayang dusta
sepotong tulang
sepotong tulang
dipertuhankan
diperhambakan
tangan, kaki tak lagi berarti
kecuali sekadar menjadi kaki tangan semata
serambi sentul, 20/01/2014
©2014-arrie boediman la ede
—————————-
“….di dalam tulang yang baik terpancar aura yang baik, di dalam jiwa yang tenang terpancar cahaya tulang yang bening, semoga….”(able-2014)
—————————
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H