Mohon tunggu...
Arrie Boediman La Ede
Arrie Boediman La Ede Mohon Tunggu... Arsitek - : wisdom is earth

| pesyair sontoloyo di titik nol |

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Lelaki Penunggu Gerbang Perumnas

23 Januari 2014   14:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

namanya lelaki mleki bleki
ada tanduk anoa tumpul di kepalanya
ada tigabelas mata rantai menggantung dilehernya
sedangkan dari ujung lidahnya meleleh-leleh bergantang-gantang air tuba

dialah penunggu gerbang perumnas
sang lelaki mleki bleki penggadai identitas diri
saban hari menghitung jurai-jurai pos ronda
sembari menunggu sisa-sisa makan siangnya si tuan kobar

lelaki mleki bleki, begitulah gelarmu
tak jua kusebut-sebut namamu, kerana aku memang tak mengenalmu
pun, bukan maksudku menistakanmu atau memandangmu sebelah mata
tapi lubang yang kau gali itu telah menistai dirimu, kehidupanmu, keluargamu

o, lelaki mleki bleki pewatak nan rupawan
catatan cacat yang kau tuliskan di pintu gerbang itu
menjadi alat bukti kesaksian yang tak terbantahkan
bagi saksi-saksi yang tak pernah sekalipun ragu untuk bersaksi

duhai lelaki mleki bleki,
bahwa, bangkai tikus yang kau lemparkan di pekarangan rumahku
telah kubungkus rapih, serapih-rapihnya sebagaimana sebuah bungkusan
untuk sesegera mungkin kukirimkan ke meja makanmu, dan ke kamar tidurmu

: agar kau paham bahwa betapa bahayanya sebuah kepintaran tanpa iman dan takwa

serambi sentul, 23/01/2014
©2014-arrie boediman la ede
—————————————–——–

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun