Mohon tunggu...
Array Wibarray
Array Wibarray Mohon Tunggu... -

have no words about this

Selanjutnya

Tutup

Puisi

13 September

13 September 2012   12:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mati dalam tikaman rindu yang termampatkan

terbelenggu dalam cerita yang memudar

terhapus cinta yang telah layu


aku akan pergi menggapai langit

meninggalkanmu sendiri dalam heningnya lautan

berbekal rindu dan seluruh kepedihan

melewati seribu tetes tangis kehidupan


aku tidak ingin cepat kembali sayang

mati perlahan dalam mesranya dusta dan tangisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun