Mohon tunggu...
Arrayanov Novie
Arrayanov Novie Mohon Tunggu... lainnya -

sekarang ini sedang suka jadi pemerhati yang hidup-hidup :D\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Singkawang, Saya Akan Berhenti Berkata: "Yang Paling Indonesia!"

15 Mei 2011   01:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:41 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melalui pemilihan umum akhirnya Lo Fong Pak terpilih menjadi presiden pertama Republik Lan Fang. Beribukota di Tung Ban Lit (Mandor) yang secara harafiah berati "Timur dengan selaksa konstitusi". Bendera Republik Lan Fang berbentuk segi empat berwarna kuning dengan tulisan berbahasa Mandarin "Lan Fang Ta Tong Chi". Seperti yang tertera pada tugu peringatan, Republik Lan fang berdiri pada tahun 1776, yang menjadi menarik dari keberadaan republik ini adalah, justru saat itu bentuk pemerintahan masih berupa kesultanan, dimana hukum adat masih sangat kokoh dipraktekkan. Kesultanan Bugis, Melayu dan Dayak sangat berkuasa di daerah pesisir dan daratan Kalimantan. Konsep Republik justru berhasil memperkokoh ikatan persaudaraan di daerah Kalimantan Barat.  Presiden pertama Republik Lan Fang, Lo Fong Pak wafat pada tahun 1795.

Tugu Monterado, Mandor (doc.pri : courtessy of rbonardy)

.

Beberapa catatan menarik tentang Republik Lan Fang, antara lain:

  • Diberlakukan sistem Pemilihan umum yang pada saat itu sama sekali belum dikenal dalam iklim pemerintahan Kesultanan di wilayah Borneo.
  • Konsep Trias Politika sudah dipraktekkan, pemerintahan dijalankan dengan mengaktifkan lembaga Legislatif, Yudikatif, dan Eksekutif.
  • Republik ini telah memiliki kitab undang-undang hukum, menjalankan sistem pertanian, membangun sarana transportasi, mengatur pertambangan menjadi lebih baik, menyelenggarakan konsep perbankan, dan mengutamakan pendidikan bagi warganya.
  • Republik Lan Fang bertahan selama 110 tahun, dan telah memilih 10 orang presiden sebagai pemimpin republik.
  • Saat Republik Lanfang memasuki usia ke-47 yang dipimpin oleh presiden ke-5, Belanda telah menguasai seluruh daratan Borneo, Lan Fang mulai kehilangan hak otonomi, dan menjadi bagian dari kolonial Belanda.
  • Saat VOC membuka kantor cabang di kota Pontianak, mulailah campur tangannya menguasai Republik, Lanfang sempat bertahan selama 4 tahun, dan akhirnya menyerah kalah. Orang-orang Republik Lan Fang banyak yang melarikan diri ke Sumatera (Malaka).

Kini beredar rumor, bahwa Negara tetangga kita, Singapore adalah Republik Lanfang Modern, replika yang sangat pas, dan berhasil mengadopsi sistem pemerintahan Lan Fang, kenapa? Konon Lee kwan Yew sang pendiri negara kecil yang makmur ini adalah seorang keturunan pendiri Lan Fang yang berhasil lari ke Sumatera, berikut ini sekelumit bukti yang mengarah pada kebenaran berita tersebut:

.

_________________________

My family history in Singapore began with my paternal great-grandfather, Lee Bok Boon, a Hakka …… Lee Bok Boon was born in 1846 in the village of Tangxi in the Dabu prefecture of Guangdong …… My grandfather, Lee Hoon Leong – whom I addressed as Kung or “grandfather” in Chinese – was born in Singapore in 1871 …… My father was born in Semarang in 1903, in the Dutch East Indies.

Chua Kim Teng [LKY’s maternal grandfather] … was born in Singapore in 1865, into a Hokkien Chinese family that came from Malacca. … His first two wives had died and the third was my grandmother, Neo Ah Soon, a large, broad-shouldered Hakka from Pontianak in Dutch Borneo, who spoke the Hakka dialect and Indonesian Malay. (From Lee Kuan Yew, The Singapore Story: Memoirs of Lee)

_____________________

.

Setelah Malaysia berhasil membangun sebuah museum yang sangat mewah, lengkap dan megah yang dinamakan Museum Kerinci, tidak heran kalau sekarang Singapore sedang merampungkan sebuah museum yang tak kalah megahnya, tak kalah lengkapnya, dan akan dinamakan MUSEUM LAN FANG. Indonesia hanya boleh gigit jari! tanpa usaha apapun, tanpa upaya apapun... Bukan tidak mungkin nanti anak cucu kita belajar sejarah Nusantara harus pergi ke Singapore, ke Malaysia.. Belanda, apakah ini yang dicita-citakan? Nusantara meluas ke seluruh pelosok dunia, karena sejarahnya dimiliki negara lain. Apa bangganya bila saya kini meneriakkan kalimat YANG PALING INDONESIA ??!!

.

Keprihatinan yang sangat dalam adalah saya belum bisa berbuat banyak untuk Nusantara tercinta ini, saya belum mampu! tapi jauh di lubuk hati yang terdalam cinta ini tak akan pernah pudar, jadi saya akan berhenti bicara tentang nasionalisme, berhenti membicarakan cita-cita muluk tentang Nusantara. Sebagai gantinya saya akan berdoa di dalam hati saja. Semoga generasi penerus yang memimpin Indonesia datang dari orang-orang yang beriman, takut pada azab Tuhan yang mengerikan, memiliki cinta dan tanggung jawab besar terhadap Tanah Air yang kaya raya ini.

.

Just Intermezo:

Saya pribadi membenarkan negara Singapore yang bangga dan cinta terhadap sejarah besar ini, hingga mereka mau mengeluarkan biaya besar untuk membuat rekonstruksi sejarah Lan Fang, lihat apa yang diperbuat masyarakat Indonesia terhadap bukti sejarah ini.. Memang hanya sebuah TUGU, tapi sejarah besar tidak patut dirusak oleh alasan apapun! Entah karena sejarah besar ini ditorehkan oleh etnis China? I realy don't know.. whatever the reason it's a STUPIDITY .

demo dan pengrusakan oleh FPI di tugu naga (doc.pri)

.

Sementara orang-orang luar negeri begitu antusiasnya membuat rekonstruksi, dokumentasi dan lain sebagainya tentang keberadaan seorang Lo Fong Pak, yang berhasil menorehkan sejarah besar sebuah karya dalam bentuk REPUBLIK pertama yang pernah ada, misalnya seorang Belanda yang mengabadikannya dalam sebuah novel:

New Year's Eve At Singkawang

Novel karya: Robert Van Gulik

.

Atau sebuah video yang menceritakan perjalanan Lo Fong Fak

.

http://lanfangchronicles.wordpress.com/about/

Bahan:

kultwit #LF  @rbonardy; retwit by @anaknusantara

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun