Mohon tunggu...
Arrayanov Novie
Arrayanov Novie Mohon Tunggu... lainnya -

sekarang ini sedang suka jadi pemerhati yang hidup-hidup :D\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Musik, Sastra dan Nusantara

20 April 2011   18:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini, tentu saja malam yang amat berkesan bagi saya pribadi, duduk bersebelahan dengan Ibu Pia Alisyahbana, Feni Rose (presenter), Ananda Sukarlan (pianist kelas dunia made in Indonesia), di acara Charity Show yang diselenggarakan Sekar Pramita Foundation, bertempat di Griya Jenggala, kediaman Bapak Arifin Panigoro.

Acara itu menampilkan musisi-musisi muda dari berbagai usia, dimulai dengan serombongan anak-anak TK yang membawakan lagu-lagu daerah Indonesia, mereka semua berpakaian khas adat dari berbagai daerah di Indonesia, menggemaskan, dan membuat haru!
Lalu satu persatu musisi muda (young talents) menampilkan kepiawaian mereka masing-masing, ada yang memainkan piano, flute, harpa, gitar, semua lagu bernuansa klasik. Yang membuat malam ini menjadi teramat istimewa adalah penampilan sang maestro Ananda Sukarlan pada piano tentunya, berduet dengan gadis muda yang sangat piawai memainkan biola, Inez Raharjo, membawakan lagu Le Meditazion (Meditasi). Wah rasanya semua penonton dan semua yang hadir di ruangan itu benar-benar tersihir, terhipnotis dengan permainan mereka! Speachless!!! Ditengah rehat acara, saya menyempatkan diri berbincang dengan Ibu Pia Alisyahbana. Ternyata Ibu Pia tidak seperti yang saya bayangkan! Beliau begitu ramah, dan sangat informatif. Awalnya beliau bertanya, "Kamu dari mana?" Maksudnya bidang pekerjaan saya apa, saya teramat gugup, tidak mampu menjawab pertanyaan singkat beliau, saya hanya menyodorkan kartu nama. "Arrayanov, Yoga & Meditation Teacher, Writer", Bu Pia membaca keras-keras tulisan di kartu nama saya. Ah jadi malu.. Saya kan cuma blogger.. Entah mulanya darimana, tiba-tiba obrolan jadi terfokus pada dongeng anak Nusantara, seketika saya menerangkan pada Bu Pia, event yang akan berlangsung di Kompasiana, pada tanggal 23-24 April dengan format PARADOKS lengkap dengan asal-usul mengapa event itu ada. Ternyata beliau sangat antusias, beliau berpesan, "Tolong kirimkan karya teman-temanmu ke majalah-majalah saya ya, kamu pilih saja mau yang mana, majalah Ananda mungkin cocok." Waduuuuh saya terharu sekali.. Tapi saya tidak bisa janjikan apa-apa..
Puncak acara, ditutup dengan permainan piano sang Maestro, Ananda Sukarlan, beliau membawakan lagu berjudul "Rapsodia Nusantara 3", luar biasa! kembali hadirin dibuat tercengang dengan spirit dan emosi yang begitu kuat dalam hentakan tuts piano, sungguh luar biasa, memadukan dua lagu daerah Nusantara, Rasa Sayange dan Sarinande dengan nada klasik yang mana bagi telinga awam saya itu benar-benar simfony yang setara dengan simfony hasil gubahan Bethoven atau Sebastian Bach. Menurut beliau, Rapshody hasil gubahannya itu terdiri dari 8 seri, isinya lagu-lagu dari berbagai daerah Indonesia, makanya dinamakan RAPSODIA NUSANTARA. "Nusantara itu kaya, saya tinggal di Spanyol, sebagai insan seni dan sastra, saya merasa memiliki kewajiban untuk memberitahukan pada dunia luar bahwa Nusantara itu Indonesia, dalam setiap karya saya, selalu saya sertakan nafas Nusantara." Begitu beliau menegaskan ketika saya tanya kenapa harus Rapsodia Nusantara nama yang beliau pakai. Saat saya ceritakan tetntang PARADOKS, beliau sangat antusias, dan sangat mendukung gerakan ini. Ada yang unik tentang kata Nusantara, baik Ibu Pia Alisyahbana, maupun Ananda Sukarlan memiliki pendirian yang sama, Nusantara adalah nama khas untuk Indonesia, bukan Malaysia, bukan Filipina, atau yang lainnya. Nusantara adalah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Baiklah Ibu Pia Alisyahbana dan Ananda Sukarlan, serta seluruh penyelenggara acara, secara pribadi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semangat saya jadi berlipat ganda, semangat untuk menjaga Dongeng Anak Nusantara, menjaga kekayaan budaya yang berupa sastra warisan nenek moyang kita dulu, dan semangat untuk tetap berkarya untuk Nusantara tercinta. Kita sehati, sefaham dan sepemikiran dalam hal melestarikan warisan luhur nenek moyang kita yang berupa Musik/Lagu dan Sastra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun