Meditasi YOGI says: We're Not Autism, We're Awe-tism Seperti yang saya tulis di note sebelumnya 'Yoga Is My Life Style', ada lima(5) prinsip dasar yang menjadi tahapan yang ditempuh dalam kehidupan Yogi (praktisi yoga), yakni: Svasana, Pranayama,  Assana, Vegetar, dan pada akhirnya seorang yogi memasuki tahapan Dhyana, sebuah simulasi  dari kehidupan, dimana tahapan ini seorang yogi mulai memasuki gerbang kehidupan spiritual yang berliku dan penuh dengan jebakan..(?)
Dhyana atau disebut meditasi, dalam Sanskrit berarti dhayai=berfikir. Secara awam meditasi diartikan sebagai mengheningkan cipta, dengan pose duduk bersila di lantai dalam ruangan yang bebas dari kebisingan, tanpa penerangan. Tapi ingat kegiatan ini sama sekali bukan mengosongkan pikiran, karena selama ada denyut kehidupan, otak dan pikiran manusia tidak akan pernah berhenti bekerja. Untuk itulah berbagai teknik dalam meditasi diterapkan, guna menembus inti pusat pikiran yang terletak di tengah-tengah otak. Katakanlah inti pusat pikiran manusia itu sebagai sistem kontrol.
[caption id="attachment_84360" align="aligncenter" width="437" caption="mudra pose (meditasi) google.doc"][/caption]
Fase meditasi berikutnya adalah menembus tingakatan adisadar (sub conciousness). Kesadaran akan adanya alam pikiran yang lebih luas dan universal, yang hanya dapat ditembus dengan keyakinan akan kekuatan maha dahsyatdiatas segala kemampuan manusia, memahami lebih dalam kekuatan yang mampu mengatur segala harmonisasi yang ada di alam semesta raya ini, bersifat subjektif, tak berstruktur, tidak mengenal dimensi waktu dan jarak.
Dengan kemampuan mengaktifkan sistem kontrol, pengalaman dalam meditasi yang bersifat subjektif dan absurd dapat direkonstruksi menjadi bentuk yang lebih mudah difahami sesuai kemampuan daya tangkap otak kiri dan kanan, pada akhirnya seluruh daya pikiran menjadi lebih harmonis.
Pengalaman meditasi itulah yang akan membawa si meditator pada perenungan demi perenungan tentang apapun yang terjadi dalam kehidupan. Berlanjut pada perenungan yang lebih luas dan kompleks, sampai akhirnya melahirkan filsafat hidup, atau hakekat dari hidup dan kehidupan ini. Merumuskan kembali kesejatian diri yang dilandasi pemahaman akan proses yang dilaluinya dalam hidup baik di masa yang lalu, keberadaan sekarang dimasa kini, atau di masa yang akan datang. Kemudian memahami hubungan yang sangat kompleks antara diri dengan luasnya alam semesta raya ini, dan keterikatannya dengan kekuatan yang maha dahsyat.
Dalam istilah Budha dikenal tahapan samadhi, para yogi sudah benar-benar mengeliminasi kehidupannya dari dunia luar, berasik masyuk dengan dunia absurd, mengasingkan diri dari keramaian, ya layaknya penderita autis, yang hanya eksis di dunianya sendiri. But they're not autisms, they're just awe-tisms. They're got the enlightnment. Pencerahan seperti yang didapat Sidarta Gautama. Atau ada yang mengalami semacam kepuasan bathiniah yang tiada tara, dalam istilah meditasi disebut dengan orgasme cosmic, dimana ini disetarakan dengan 40x lipat orgasme manusia biasa dalam sehari, dan seorang yogi bisa bertahan dalam tahap ini berhari-hari lamanya. Lalu ada yang disebut dengan Extase Cosmic. What a great great great satisfaction human can get!
.see my blog: arrayanov.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H