Sebetulnya Koma labih memilih bertahan di penjara. Dia ingin menghabiskan seluruh sisa umurnya di rumah tahanan saja, baik masih dengan status sebagai napi atau seorang yang bebas bisa tinggal di penjara, entah bantu-bantu urusan penjara, bersih-bersih, atau melakukan apa saja yang bisa dikerjakan di lingkungan penjara. Koma sangat menginginkan tetap bertahan. Tapi antipati hampir seluruh penghuni tak menyisakan tempat untuk dia di penjara itu. Alasan utama, karena epilepsi itu menjelma teror yang tak mengizinkannya untuk tinggal lebih lama di penjara dengan status tahanan atau status apa pun. Alasan paling ideal memilih bertahan di penjara karena dia tak ingin orang-orang di luar penjara tahu epilepsinya. Koma tak ingin orang-orang mencemooh dia karena epilepsi. Dan, di penjara itu, dia sudah terlampau nyaman terbebas dari belitan keberuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H