Mohon tunggu...
Array Nuur
Array Nuur Mohon Tunggu... -

krusuk-krusuk... pletuukkk... ketimprang..... bledugg.... jedoorrrr.... hapooowww.... cleebbb.... deziiiigggg... deziiiiggg..... tuuuuuuiiiiiingggg... duaaarrr.... 2654042D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Retrospeksi Rindu Itu

13 Februari 2014   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku sesosok lelaki, masih buta

belum mampu membaca peta cinta

yang lebih punya makna-

aku sesosok lelaki, masih tuli

belum mampu mendengar suara bahagia

tanpa terdistorsi tangis, ataupun haru-

aku sesosok lelaki, masih lumpuh

masih belum juga mampu berlari

mengejar canda tanpa air mata-

aku sesosok lelaki, masih bisu

belumlah pula mampu bercerita

apalagi menemukan kesimpulan

bahwa pengorbanan tak mesti beralasan-

seringkali aku pura-pura bijak

padahal

aku bodoh-

seringkali kutunjukkan kepintaranku

untuk menyembunyikan kekalutanku-

aku kerap bercanda dengan nasib

dipermainkan ketidakpastian

dan, aku

memastikan tak ingin sesering mungkin

menangisi

segala kelucuan episode-episode ini-

dan, kuakui

aku tak punya sayap untuk terbang

aku tak punya otak jenius untuk merancang mesin kebahagiaan

aku hanya merasa besar dan sempurna

ketika terdesak untuk mencipta-cipta seonggok senyum

biarpun tak jernih, tapi tak mau kelewat tersesat dalam kekeruhan

biarpun tak sepenuhnya menghapus noda kecewa

setidaknya masihbisa meyakinkan

banyak tersisa segala kemungkinan-

aku mengasihimu

aku menyayangimu

sebagaimana aku menolong diriku

untuk lepas dari jerat resah

dan menikmati sensasi nyaman saat kita berdekatan-

apa aku benar-benar tak menginginkan memilikimu?

ah, sungguh sukar kujawab

sama seperti aku mempertanyakan

mengapa ada rasa takut kehilangan,

jika seringkali mempertanyakan rindu itu,

bandung, 2013-2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun