Mohon tunggu...
Array Nuur
Array Nuur Mohon Tunggu... -

krusuk-krusuk... pletuukkk... ketimprang..... bledugg.... jedoorrrr.... hapooowww.... cleebbb.... deziiiigggg... deziiiiggg..... tuuuuuuiiiiiingggg... duaaarrr.... 2654042D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ritus

6 April 2014   09:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bulan pecah di tenggorokan

paruh malam tercekik di tengkuk
asma gelora membabibuta

duhai kasmaran yang goyah diterpa angin subuh
kukandangi dengan bimbang//
sukma-sukma
merapat dalam sintal tubuh dendam

memeluk sepi
purba dan kerap mematikan

mari bercerita tentang fantasi surga//

darah-darah

gemulung menghantar keluh ke ketiak
tempat dimana benci beraroma

rasa sungkan
sari-sari keheningan

agar sabda banyak makna//

siapa aku siapa kamu

kita dan mereka
cintalah cinta mainkan rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun