Mohon tunggu...
Abdurrahman Ar-rasya
Abdurrahman Ar-rasya Mohon Tunggu... -

Menulis Adalah Ekspresi Jujur, tanpa Topeng dan merupakan karya sederhana dalam berbagi segala hal yang bisa kita tulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

US$ 1 Sudah Rp 14.000, Turunkan Prabowo Segera!

24 Agustus 2015   21:34 Diperbarui: 24 Agustus 2015   21:34 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan headline dan pernyataan bahwa “Prabowo Menang, Rupiah Berpotensi Tembus 13 Ribu”. Dikatakan dalam beberapa artikel 'dulu', kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan menembus 13 ribu bila pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terpilih menjadi presiden-wakil presiden. Rendahnya tingkat kepercayaan pasar terhadap pasangan Prabowo-Hatta, kata artikel itu lagi, diperkirakan membuat banyak investor meninggalkan pasar, sehingga tingkat beli dolar akan tinggi. Kurs bisa menembus Rp 12.500 per dolar Amerika. Tapi faktanya sangat jauh dari apa yang diberitakan.

Untuk diketahui, berdasarkan data RTI pukul 09.10 waktu Jakarta, nilai tukar rupiah berada di kisaran 14.071 per dolar AS. Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 36 poin menjadi Rp 13.977 per dolar AS dari penutupan perdagangan Jumat 21 Agustus di kisaran 13.941 per dolar AS. Pagi ini, rupiah sempat tembus di kisaran 14.031 per dolar Amerika Serikat. Kini rupiah bergerak di kisaran 13.977-14.053 per dolar AS.

Dan pada akhirnya Nilai tukar mata uang garuda pada penutupan sore ini, Senin 24/8/2015. berada di Rp 14.049 per dollar AS. Entah apa yang akan terjadi esok hari jika rupiah terus melemah. Hal yang paling ditakuti dan mungkin akan menghentak kita sejatinya adalah imbas dari terus merosotnya nilai tukar rupaih terhadap kenaikan barang kebutuhan ekonomi masyarakat, bahkan mungkin harga BBM akan kembali naik guna meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan dari melemahnya perekonomian bangsa.

Penulis menyadari memang pesan pak Amien Rais ada benarnya bahwa sudah saatnya pemimpin Bangsa ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengatasi masalah dan persoalan bangsa yang semakin menjadi-jadi, "Pak Jokowi dan Jusuf Kalla harus membuat musyawarah nasional dengan mengundang semua lembaga tinggi negara dan pimpinan TNI, Polri dan semua tokoh KIH dan KMP dan intelektual, tokoh agama, LSM dan pimpinan media untuk bersama duduk untuk menyepakati untuk bersatu demi Indonesia karena saat ini kita sudah sangat kritis". (Amien Rais).

Karena penulis menyakini masalah bangsa ini sudah sangat parah dan kronis, tentu dibutuhkan semua elemen masyarakat guna meluruskan kiblat bangsa ini dalam mencapai kesejahteraan sosial. Dan kesejahteraan itu akan tumbuh dan lahir manakala seluruh elemen bangsa dihadirkan dalam rangkan menyelesaikan masalah ini.

Sekarang rupiah sudah benar-benar tembus Rp 13.000 per dolar AS bahkan menjadi  Rp. 14.049,-. Sehingga pertanyaan sederhana muncul yang muncul dihati penulis adalah, Apa dollar gak tau kalau presidennya itu siapa? Atau dollar AS masih kekeuh dan salah mengira Indonesia presidennya adalah Prabowo? Jika memang judulnya seperti itu saya juga akan menulis dan bilang TURUNKAN PRABOWO SEGERA atas melemahnya nilai tukar rupiah.

Kita punya bangsa yang sangat besar, tanah yang subur, pertanian dan perairan melimpah ruah, sumberdaya manusia yang sudah mampu diberdayakan dengan maksimal, tapi kita belum mempunyai kedaulatan ekonomi. Kita punya tanah, kita punya laut, kita punya batu bara, kita punya tambang, kita punya segalanya, tapi kenapa 'mereka' yang tertawa dan kita menangis?

Mari berbenah, cintai produk dalam negeri. Bersama-sama membangun bangsa dengan segala kekuatan dan kemampuan kita sebagai bangsa yang terus menerus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Berdoa dan berharap para pemimpin bangsa ini sadar akan hal terburuk yang nantinya akan terjadi jika bangsa ini terus terpuruk. Masalah ekonomi sudah parah, belum lagi masalah yang lain. Dan itu semua hanya bisa diatasi jika kita sadar bahwa kesalahan bangsa ini terletak pada kita yang lupa dan tergoda hingga lupa dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun