Mohon tunggu...
Muhammad Hafizh Ar Raiyan
Muhammad Hafizh Ar Raiyan Mohon Tunggu... Lainnya - Filosofi Mie Ayam

Mau jadi morning person

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Manis

12 Oktober 2022   21:51 Diperbarui: 12 Oktober 2022   22:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pernah kucinta
Perempuan manis dan pantas dicintai
Bulan dan bunga melur
Melekat pada namanya
Sungguh perempuan yang suci dan indah

Matanya hanya memancarkan cahaya
Cahaya menyala-nyala aurora
Senyumnya hanya berkata manis
Manis semanis kue brownies

Cintaku kepadanya melebihi apapun
Kau miliki aku sepenuhnya

Ketika bersamamu
Aku ada dan waktu
Aku melupakan philia
Aku melupakan elean
Namun
Kala itu aku menjadi eros
Aku hanya menjadi racunnya
Semuanya berubah dan hilang
Gelap mendung dalam bayang-bayang
Bencana pisah tak terelakkan
Aku pasrah dalam keadaan

Aku sadar
Cintaku terlalu besar untuk diterima
Cintaku terlalu memberatkannya
Andai aku tahu kata
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"
Kita kan baik-baik saja

Sisa hidupku hanya menjalani karma
Karma atas cintaku
Bulan Manisku
Maaf atas semua
Kan kutunggu kau
Di kehidupan selanjutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun