Naik haji, barangkali bukan prioritas bagi anak-anak muda. Namun, menunaikan rukun Islam kelima tersebut tetap saja menjadi impian terbesar bagi seluruh umat Islam, bukan?
Bagi generasi milenial sendiri, bisa saja naik haji memang menjadi impian nomor sekian-sekian dibandingkan impian jalan-jalan ke tempat lainnya. Alasan lain, biasanya karena sulit mempersiapkan diri secara finansial.
Awalnya, saya juga berpikir, "Untuk apa, sih, masih muda kok naik haji? Mau menyombongkan gelar atau apa?"
Pikiran itu seiring waktu berubah menjadi, "mending nabung buat jalan-jalan ke tempat lain saja daripada haji atau umroh!"
 Waktu berjalan lagi, pikiran saya berubah lagi, "nanti saja kalau sudah mantap berhijrah baru nabung buat berhaji."
Begitu terus sampai akhirnya usia kian bertambah, tidak ada yang terealisasi satu pun karena pikiran berubah-ubah dan niat yang tak sungguh-sungguh.
Jika Tidak Diniatkan Sekarang, Kapan lagi?
Karena orangtua tidak begitu paham bagaimana proses pemberkasan dan cara mendaftar haji, sementara dana awal sudah siap, jadi mau tidak mau, saya  harus mencari tahu, mengurus semua pemberkasan dan mengantar kedua orangtua ke Kemenag setempat. Alhamdulillah, proses pendaftaran dan pembuatan tabungan haji lancar jaya tanpa hambatan.