Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review "Receh" Drakor Ghost: Bahkan Negara Bisa Lumpuh Hanya dengan Sekali Klik

17 Agustus 2017   05:51 Diperbarui: 15 Februari 2018   20:04 16795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini, aktor korea Selatan, So Ji Sub, kembali membintangi film layar lebar berjudul Battleship Island. Dalam film yang mulai tayang 16 Agustus di Indonesia tersebut ia beradu akting dengan aktor kawakan Hwang Jung Min dan -yang bentar lagi mau jadi manten- Song Joong Ki.

Karena melihat kembali wajah Ahjussi kelahiran 1977 ini di film terbarunya, saya jadi kangen nonton kembali drama korea yang pernah dibintangi Ji Sub tahun 2012 yang berjudul Ghost/Phantom. Horor? Bukan, sih. Ini tentang kejahatan dunia maya. Perang para hacker, gitu, cuy ceritanya....

Nah, jadi Drakor Ghost/Phantom ini merupakan drama seri bergenre Action-Crime yang dibintangi aktor So Ji Sub sebagai kapten Kim Woo Hyun/ Park Gi Young (Hades) versus Uhm Ki Joon (Jo Hyun Min/ Director of Se Gang Group/ Phantom).

Drama ini dimulai dengan episode-episode awal yang agak tragis sebenarnya. Sudah berdarah-darah sejak awal, bahkan So Ji Sub di situ diceritakan tewas dalam sebuah ledakan. What? Episode awal sudah tewas? Tapi, ia akhirnya kembali "hidup" sebagai Hades setelah menjalani serangkaian operasi karena saat ledakan wajahnya hancur.

Nah, yang bikin penonton stress karena dari awal sudah tahu siapa penjahat sebenarnya. Tapi, ampun, deh itu menuju ending-nya sesuatu banget. Licin banget kek belut itu Phantom susah banget ditangkepnya.

Lalu apakah setelah mengetahui sejak awal siapa pelaku sebenarnya membuat drama ini garing bin ngebosenin? Bagi saya sih tidak. Malah recommended. Saya malah semakin penasaran menanti episode selanjutnya hingga ending.

Oke. Jadi begini, kisah pertarungan para hacker ternama di Republik Korea dalam serial Ghost bermula dari kematian tragis seorang model cantik yang jatuh dari jendela apartemennya, Felice Tower lantai 11. Nah, meskipun disinyalir bunuh diri lantaran stress dengan kabar skandal sex, ternyata kematian gadis muda bernama Shin Hyo Jong ini menyisakan misteri (beneran bunuh diri atau....) hingga sebuah video yang menunjukkan bahwa sang model didorong dari dalam kamar apartemennya keluar jendela oleh seseorang yang cuma kelihatan tangannya ditayangkan di Jumbotron oleh Hades, nama seorang peretas/ hacker yang jadi musuh bebuyutan Kepolisian Republik Korea, terutama petugas bagian Cyber Crime. Usut punya usut, sang model sebelum tewas sempat mengirim email kepada Hades namun sebelum terkirim malah keburu dihapus oleh Phantom. Akun sang model tersebut juga sempat diretas dan status terakhirnya sempat menjadi viral.

Nah, sialnya, Hades saat kejadian memang sedang ada di Felice Tower dan hampir menerima Email dari Shin Hyo Jong. Email penting berisi file Phantom. Ternyata, Shin Hyo Jong ini, adalah saksi kunci dari kejahatan Phantom. Dan Hades a.k.a Park Gi Young yang sempat tertangkap CCTV berada di dalam Felice Tower malah menjadi buronan karena dituduh sebagai pembunuh Shin Hyo Jong. Padahal bukan.

Sejak video pembunuhan sang model tersebut dirilis, rumor-rumor pun beredar bahkan menimbulkan kasus-kasus baru, salah satunya pembunuhan berantai. 

Sang pembunuh berantai menggunakan kecerdikannya meretas komputer korban sebelum membunuh. Ah, dan... ada sebuah lagu yang ia pakai saat meretas PC milik korban sebagai peringatan sebelum pembunuhan.  Lagu yang dipakai berjudul Phantom of The Opera. Intro lagu yang "ngagetin" membuat korban syok sebelum akhirnya dijemput ajal. Begini lagunya: 

https://m.youtube.com/watch?v=-JaeBxYCI9k

Penjahat ini bukan "Phantom". Begitupun penjahat-penjahat lain yang diburu setelahnya. Mereka hanyalah tameng Phantom, sebelum Phantom asli benar-benar tercyduck. Eh sorry, gue alay. Maksudnya sebelum Phantom si biang kerok sebenarnya di balik semua ini benar-benar KO di tangan Hades.

Sejak saat itulah konflik-konflik baru bermunculan, bahkan kisah dan kasus dari masa lalu terbuka kembali untuk diusut ulang pihak kepolisian. Banyak korban berjatuhan, mulai dari orang-orang penting di kepolisian, kejaksaan juga warga sipil. Tak tanggung-tanggung, kasus dari masa lalu yang akhirnya membuat Hades geram dan Phantom meradang, menyeret sejumlah nama para petinggi kepolisian, kejaksaan dan pejabat negara lainnya. Kasusnya, aliran dana gelap menyangkut Pilpres tahun 1999.

Jadi ceritanya, Jo Hyun Min alias Phantom ini punya dendam masa lalu kepada para pejabat yang sekarang ia pegang kendalinya. Ia jugalah yang ada kaitannya dengan kasus kematian Shin Hyo Jong, si model cantik.

Penuh. Dalam satu drama kita bisa melahap sekian banyak pesan moral dan pelajaran berharga tentang kehidupan. Tentang pekerjaan, keluarga, persahabatan, pendidikan, pemerintahan, dan nasib sebuah negara di ujung jari seorang peretas. 

Para peretas di sana (Tim Dae Young yang dikendalikan Phantom), gabungan Tim China dan Korea berusaha menggertak para petinggi negara Korea Selatan dengan melumpuhkan aktivitas publik di sejumlah objek vital negara, salah satunya pusat listrik negara.  Jika saja tidak ada yang mampu menandingi kecerdikan Tim Daeyoung saat itu, mungkin Korea Selatan akan lumpuh beberapa saat setelah ujung jari para hacker menekan tetikus.

Yang bikin nyesek, si Phantom ini ternyata juga menjadi orang penting di beberapa perusahaan besar termasuk di perusahaan IT SafeTech yang memproduksi semacam antivirus, gitu. Akan tetapi, antivirus ini ternyata adalah jalan masuk Phantom untuk bisa meretas seluruh komputer pengguna, termasuk komputer para pejabat yang ia benci. Sehingga, katakanlah Phantom menjadi "penguasa informasi" saat itu.  

Ah, ya, ada satu episode yang menarik juga walaupun keluar dari inti utama cerita, saat tim kepolisian bagian divisi kejahatan dunia maya kebagian menginvestigasi kasus kematian sejumlah pelajar di salah satu SMA unggulan di Korea Selatan. Ini ada kaitannya dengan kunci jawaban jelang ujian yang tersebar melalui email para pelajar dan pesan provokasi (entah dari siapa) melalui SMS. Part ini benar-benar membuat saya betah karena memang, ya, problematika dunia pendidikan itu... Sesuatu! Nah kebetulan kisah yang disajikan di drama bisa saya benarkan, meskipun tidak seutuhnya. Ada beberapa hal yang memang bisa membuat para pelajar stress dan akhirnya bahkan bisa melakukan hal-hal di luar batas kewajaran. Bunuh diri dan (maaf) membunuh teman sendiri, misalnya. Naudzubillah.

Hmm.. Episode mana lagi ya? Ya pokoknya kalau diceritakan semua, mah, banyak hal menarik, lah tentang seluk beluk pengungkapan kasus kejahatan dunia maya. Intinya, di tengah ketakjuban kita akan kemajuan teknologi informasi, kita kadang terlena dan kurang berhati-hati bahkan cenderung abai memproteksi diri, sehingga rentan menjadi korban kejahatan dunia maya selanjutnya.

Satu lagi, andai bisa ditarik satu pelajaran, maka sejauh ini apa yang diceritakan di drama ya memang sesuai realita. Bahkan di Indonesia. Ah, kamu mungkin masih ingat kasus Panama Papers? Atau kasus WannaCry? Itu hanya sebagian kecil dari sekian banyak masalah yang dijumpai di negara ini kaitannya dengan kejahatan dunia maya...

Ancaman demi ancaman terhadap objek vital negara bukan tidak pernah Indonesia dapatkan. Realitanya ada. Dan, benar, dalam drama sempat diungkapkan bahwa orang yang menguasai Informasi akan mampu menguasai dunia.

Ah, iya, Kim Woo Hyun/Park Gi Young/Hades (Sojisub) dalam drama tersebut sempat juga mengatakan, benar bahwa informasi penting (misalnya data penerima aliran dana gelap) memang hanyalah selembar kertas yang tidak ada artinya, tapi jika data dari selembar kertas itu dipublikasikan, menjadi milik publik, maka tamatlah riwayat orang-orang yang ada daftar nama-nama itu. Kurang lebih seperti itu inti pelajarannya.

Drama seri yang disiarkan SBS ini memang berkutat di dunia cyber crime, pemberitaan, dan minim kisah romansa para pemerannya. Tapi, menurut saya ini  malah termasuk Drama Korea yang cukup aman untuk jadi bahan tontonan. Meskipun tetap, batasan umur berlaku, ya.  

Lantas, apakah keseruan drama korea satu ini hilang lantaran tidak ada bumbu-bumbu percintaannya? Bagi saya, drakor ini malah seru banget dan aman ditonton tanpa perlu di-skip berkali-kali. Kadang bosen juga dengan genre romance, kan?

Tiba-tiba Jadi Parno Habis Nonton

Habis nonton drama tersebut saya jadi khawatir akan banyak hal, hahahaha, parno, lah, katakan. Begini:

- Saya hampir tidak pernah menyalakan GPS kecuali benar-benar terdesak.

- Saya jarang.... Sekali memperlihatkan lokasi real ketika memposting sesuatu.

- segera ubah beberapa "setting privasi" di akun media sosial

- menghapus nomor telepon di akun media sosial

- saya sempat parno jika antivirus muncul dan berbunyi di PC saya,

- jadi parno saat menggunakan USB orang untuk PC saya

- jika ada email-email aneh, atau inbox yang mengirim tautan aneh dengan bahasa menarik, saya jadi hati-hati jangan sampai jari tertarik mengkliknya karena itu bisa jadi virus atau malah video-video gak jelas yang digunakan peretas.

- tiba-tiba saya selalu penasaran dengan IP address.

- File-file yang sudah terhapus bahkan bisa kembali terlacak (bukan di recycle bin ya). Tapi yang benar-benar dihapus. Ah, lalu parno sendiri, hape saya pernah hilang, hape saya pernah dicuri, banyak file penting, ada file berlapis juga takut-takut kena retas. Agak lebay, sih, tapi ya bagusnya saya jadi lebih berhati-hati di media sosial dan lebih berhati-hati menggunakan gawai saya.

Yak, itulah kira-kira review receh saya tentang drama Korea Ghost/Phantom. Drama Cyber-Crime pertama yang bikin jatuh hati setelah serial Detective Conan. Bukan karena wajah para pemerannya yang bening-bening bikin betah, sih, tapi karena jalan ceritanya juga enak buat diikuti.

Judul : Ghost (Phantom)

Genre : Action-Crime

Channel siar : SBS

Jumlah Episode : 20 Episode

Chief Produser : Choi Moon Suk

Produser : Lee Young Joon

Penulis naskah : Kim Eun Hee

sutradara : Kim Hyun Shink, Park San Woo

Para pemain:

So Ji Sub sebagai Kim Woo Hyun / Park Gi Young/ Hades/ Polisi

Lee Yeon Hee sebagai Yoo Kang Mi ( polisi/ tim Cyber Investigation)

Uhm Ki Joon sebagai Jo Hyun Min (CEO Se Kang Group)

Kwak Do Won sebagai Kwon Hyuk Joo (Ketua Tim Cyber menggantikan Kim Woo Hyun)

Song Ha Yoon as Choi Seung Yeon (Reporter Media True Story)

Arra Itsna Yusuf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun