Mohon tunggu...
Arra Yusuf
Arra Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Setidaknya, dengan menulis, "Aku menghadirkan diri, meski kau anggap aku mati" (Arra Yusuf)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah Ibu

19 Januari 2014   17:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah Ibu

Hitam hitam, melenggang,
Kami datang
Menyeka ujung mata
Mengusap pusara

Kusam,
Namamu kah, Ibu?

Hitam hitam
Abu abu
Bersejingkat

Menyeka ujung mata
Mengusap air mata
Berharap menemukan sebaris nama,
Kaukah itu, Ibu?
Rabunkah mata kami kini?

Ibu, kami kunjungimu
Tapi kami tak mengenalmu

Mereka semua meluruskan telunjuk
Mengarah ke segunduk tanah
Kami usap pusara
Kusam saja
Namamu kah, Ibu?
Kami tak tahu
Kami tak mengenalmu
Kami tak ingat wajahmu lagi, Ibu

Luapan air telah membawamu
Lenyap entah di mana
Mungkin hancur menjadi unsur hara

Wajahmu, Ibu..
Tak selembar gambar mampu kami temukan
Kami lupa, mendadak lupa,

Sudah terlalu lama
Kami hidup dalam rasa perih yang coba kautahan
Agar kami betah bertahan mendekapmu
Walau penuh kelalaian
Rasa sakit yang terus kautahan
Tak terdengar rintihan, jeritan,
Dan kami pun lena dalam pelukan

Kini kami di sini, kembali,
kembali dalam balutan duka yang lupa
Lupa wajahmu, Ibu
#wajahibukotaku, awal tahun ini
2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun