Wajah Ibu
Hitam hitam, melenggang,
Kami datang
Menyeka ujung mata
Mengusap pusara
Kusam,
Namamu kah, Ibu?
Hitam hitam
Abu abu
Bersejingkat
Menyeka ujung mata
Mengusap air mata
Berharap menemukan sebaris nama,
Kaukah itu, Ibu?
Rabunkah mata kami kini?
Ibu, kami kunjungimu
Tapi kami tak mengenalmu
Mereka semua meluruskan telunjuk
Mengarah ke segunduk tanah
Kami usap pusara
Kusam saja
Namamu kah, Ibu?
Kami tak tahu
Kami tak mengenalmu
Kami tak ingat wajahmu lagi, Ibu
Luapan air telah membawamu
Lenyap entah di mana
Mungkin hancur menjadi unsur hara
Wajahmu, Ibu..
Tak selembar gambar mampu kami temukan
Kami lupa, mendadak lupa,
Sudah terlalu lama
Kami hidup dalam rasa perih yang coba kautahan
Agar kami betah bertahan mendekapmu
Walau penuh kelalaian
Rasa sakit yang terus kautahan
Tak terdengar rintihan, jeritan,
Dan kami pun lena dalam pelukan
Kini kami di sini, kembali,
kembali dalam balutan duka yang lupa
Lupa wajahmu, Ibu
#wajahibukotaku, awal tahun ini
2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H