Lebih dari 300 ekor cupang dibagikan oleh mahasiswa KKN UIN KHAS Jember Posko 34. Masyarakat pun sangat antusias dan sangat senang mengetahui kepedulian ini, terutama terhadap salah satu warga yang pernah terdampak penyakit DBD ini lalu sembuh.Â
Inovasi penyebaran ikan cupang ini cukup menarik perhatian salah satunya terhadap perangkat desa Tisnogambar maupun masyarakat yang dimana ikan cupang pada umumnya hanya sebatas untuk hiasan, kini seekor ikan cupang saja bisa dapat bermanfaat mencegah penularan Penyakit Demam berdarah. Dengan adanya ikan cupang di sejumlah bak mandi masyarakat dapat memakan jentik nyamuk yang bakal muncul di bak mandi masyarakat.Â
Hal ini cukup efektif dan juga ramah lingkungan, dibandingkan dengan obat abathe yang hanya berlaku 3 bulan saja dan juga dapat mencemari lingkungan dan air yang telah kita gunakan atau konsumsi dalam kurun waktu 1 bulan saja, harapannya ikan cupang ini dapat menjadi manfaat terhadap masyarakat dan menjadikannya alternatif yang menarik.Â
Oleh sebab itu, kesadaran juga sangat penting bagi masyarakat Desa Tisnogambar. Banyak harapan dari beberapa elemen masyarakat terutama dari Pemerintah Desa Tisnogambar kedepanya masyarakat bisa lebih memperhatikan lagi terkait kebersihan lingkungan dan pemberantasan nyamuk, mulai dari lingkup paling kecil seperti rumah, hingga lingkup desa secara keseluruhan, secara sadar tanpa paksaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H