Mohon tunggu...
arrafisalmasalimah
arrafisalmasalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa Aktif Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan dan Koneksi di Asia dan Afrika : Jaringan Ulama pada Abad ke-18

23 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abad ke-18 merupakan masa yang penuh dinamika dalam sejarah intelektual Islam, di mana jaringan ulama memainkan peran penting dalam menyebarkan ilmu, pemikiran, dan praktik keagamaan di berbagai wilayah Asia dan Afrika. Hubungan ini membentuk fondasi penting bagi perkembangan intelektual dan praksis keislaman yang berlanjut hingga era modern. Artikel ini akan membahas tiga subtema utama yaitujaringan di pusat dan koneksi Asia, koneksi-koneksi Afrika, serta kecenderungan intelektual dan praksis yang muncul dari interaksi ini.

- Jaringan di Pusat dan Koneksi Asia 

Di abad ke-18, wilayah-wilayah seperti Hijaz, khususnya Mekah dan Madinah, menjadi pusat gravitasi utama bagi jaringan ulama dunia Islam. Kota-kota ini, selain menjadi pusat spiritual ibadah haji, juga menjadi tempat pertemuan intelektual bagi para ulama dari Asia dan Afrika. Para ulama dari Asia Selatan (India, Pakistan, dan Bangladesh modern), Asia Tenggara (Nusantara), dan Asia Tengah menjadikan Hijaz sebagai tempat menuntut ilmu sekaligus bertukar gagasan.

Jaringan ulama di Asia sangat erat melalui institusi-institusi pendidikan seperti madrasah. Misalnya, ulama Nusantara seperti Abd al-Samad al-Palimbani dan Syaikh Yusuf al-Makassari dikenal memiliki hubungan erat dengan ulama dari India dan Yaman. Para ulama ini menyerap berbagai tradisi keilmuan, seperti tasawuf, fiqh, dan tauhid, lalu membawa pengaruh tersebut ke kampung halaman masing-masing. Selain itu, koneksi intelektual ini diperkuat dengan perpindahan manuskrip, surat-menyurat, dan perjalanan haji.  

- Koneksi-koneksi Afrika 

Seperti halnya Asia, Afrika juga memiliki peran penting dalam jaringan ulama Islam. Wilayah seperti Afrika Utara (Maroko, Aljazair, Tunisia) dan Afrika Barat (kawasan Sahel) menjadi pusat pembelajaran Islam yang berpengaruh. Kota-kota seperti Timbuktu di Mali dan Fez di Maroko adalah pusat intelektual yang menarik ulama dari berbagai wilayah.  

Jaringan Afrika ini terhubung erat dengan dunia Islam lainnya melalui Hijaz. Misalnya, para ulama Afrika Barat, seperti Usman dan Fodio, sering kali mengirimkan murid-murid mereka ke Hijaz untuk belajar kepada ulama besar di sana. Sebagai gantinya, para ulama ini kembali ke Afrika untuk menyebarkan gagasan pembaharuan Islam yang sering kali berorientasi pada purifikasi dan revitalisasi keislaman.  

Selain itu, hubungan Afrika dengan Yaman dan Mesir sangat kuat. Ulama-ulama dari Afrika Timur seperti Zanzibar dan Somalia memiliki hubungan erat dengan Hadhramaut di Yaman. Melalui hubungan ini, doktrin-doktrin tasawuf tarekat seperti Qadiriyah dan Syadziliyah tersebar luas di Afrika.  

- Kecenderungan Intelektual dan Praksis

Interaksi antara jaringan ulama Asia dan Afrika tidak hanya menghasilkan penyebaran ilmu tetapi juga pembentukan kecenderungan intelektual dan praksis yang khas. Salah satu kecenderungan intelektual yang menonjol adalah pembaharuan Islam yang bertujuan untuk mengembalikan umat kepada ajaran murni Al-Qur'an dan Hadis. Gerakan seperti Wahhabisme di Arab, yang kemudian memengaruhi wilayah lain, adalah contoh dari upaya purifikasi ini.  

Di sisi lain, praksis Islam yang bercorak sufistik tetap bertahan dan menjadi jembatan antara tradisi keilmuan Islam dan praktik sehari-hari masyarakat. Di Asia Tenggara, misalnya, tarekat Syattariyah dan Naqsyabandiyah memainkan peran penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat. Begitu pula di Afrika, tarekat Tijaniyah dan Qadiriyah menjadi bagian penting dari jaringan sosial dan spiritual umat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun