Mohon tunggu...
Ar rafi Kusumarachman
Ar rafi Kusumarachman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi antar Guru Menjadi Kunci Sukses Keberhasilan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila

7 Januari 2023   19:15 Diperbarui: 7 Januari 2023   19:21 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga setiap tema projek yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang akan dijalankan bukan sekedar sebuah upaya menghimpun  kepentingan mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan dari berbagai perpektif dan pengetahuan secara terpadu. Kolaborasi ini akan berjalan dengan baik apabila setiap guru memahami posisi dan dapat menempatkan sesuai dengan porsi disiplin ilmunya tanpa mengabaikan guru lain. 

Kedua, Kontekstual.

Pelaksanaan P5 sebaiknya  didasarkan pada Prinsip Kontektual yang menjadi salah satu harapan pemerintah untuk mempersiapkan bonus demografi. Dimana kegiatan pembelajaran mendasarkan pada pengalaman nyata dan permasalahan dalam keseharian yang dialami oleh peserta didik. Hal ini akan mendorong guru dan peserta didik agar dapat menjadikan kondisi lingkungan sekitar dan kondisi realita kehidupan yang mereka hadapi dalam masing-masing satuan pendidikan sebagai bahan utama pembelajaran. 

Inilah yang akan menjadikan keunikan pada masing-masing satuan pendidikan dalam menjalankan pembelajaran. Untuk itu, satuan pendidikan yang menjadi penyelenggara kegiatan P5 hendaknya membberikan ruang dan kesempatan kepada seluruh warga satuan pendidikan untuk dapat mengeksplor berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi yang sedang terjadi dan isu-isu yang akan terjadi dikemudian hari. Dengan kemampuan kolaborasi guru dalam mengeksplor pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna dan dapat menemukan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.

Ketiga, Berfokus Pada Peserta Didik.

Peserta didik dalam pembelajaran yang humanis diposisikan sebagai pusat dalam aktifitas belajar. Keberadaan peserta didik yang menjadi pelaku dalam memaknai setiap pengalaman belajar yang mereka jalani. Untuk itu, Prinsip Berfokus pada Peserta didik ini adalah hal yang penting. Dimana peserta didik diharapkan mampu menemukan potensinya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal.  Dengan berfokus pada peserta didik akan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajaran yang aktif dan mandiri. 

Keberadaan guru juga tidak kalah penting yakni dengan melakukan pembimbingan dan sebaiknya mengurangi perannya sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran. Terlebih, peran guru hendaknya menjadi fasilitator dalam pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplor berdasarkan dorongan yang ada dalam diri peserta didik itu sendiri. Sehingga dalam proses belajar mengajar peserta didik dapat mengasah dirinya untuk menemukan masalah yang muncul dan dengan inisiatif mereka dapat menemukan dan menentukan pemecahan dari masalah yang dihadapi.

Keempat, Eksploratif.

Prinsip Eksploratif dalam hal ini adalah semangat untuk membuka ruang selebar-lebarnya dalam proses pengambangan diri dan inkuiri, baik itu terstruktur maupun bebas. Pada pelaksanaan P5 Guru juga diberikan kebebasan untuk melakukan ekplorasi dalam hal apapun untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan projeknya. Peran guru juga memfasilitasi dan membimbingpeserta didik untuk melakukan ekplorasi dalam pelaksanaan projeknya. Namun hal ini juga perlu mempertimbangkan alokasi waktu dan penyesuaian tujuan pembelajaran. 

Diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru dapat merangcang kegiatan secara sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaan projek yang dikerjaan. Hal ini  juga diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk memaksimalkan kemampuan yang sudah didapatkan dalam proses pelajaran intrakurikuler. 

Kolaborasi guru dalam merancang sebuah projek maka tidak boleh lepas dari keempat prinsip tersebut. Secara Holistik, proses pembelajaran dipandang secara menyeluruh dan berusaha untuk menyatukan dari berbagai disiplin ilmu tanpa mengedapankan salahsatunya. Secara kontekstual, pembelajaran dapat disesuaikan dengan pengalaman nyata yang dialami oleh peserta didik dalam kesehariannya dan juga dapat disesuaikan dengan bidang keahlian yang ditekuni oleh peserta didik. Berpusat pada peserta didik, dimana posisi peserta didik bukan lagi sebagai objek dalam pembelajaran, namun sebagai subjek yang aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun