Mohon tunggu...
Arpan Parutang
Arpan Parutang Mohon Tunggu... Programmer - Sanggar Belajar Pegaxus

a man who never want to sell the world..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Israel Memang Terkutuk...

31 Mei 2010   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyerangan Israel terhadap Kapal Freedom Flotilla,tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Saya tidak menyebut Yahudi,karena ini bukan masalah agama,ini masalah kemanusiaan. Menghilangkan nyawa manusia yang akan memberikan bantuan kemanusiaan bahkan merupakan sebuah pelanggaran dalam kondisi perang.

Dalam kapal Mavi Marmara terdapat relawan MER-C dan beberapa orang wartawan indonesia. Ada kabar dari 12 orang WNI yang ikut dalam misi tersebut, seorang terkena tembakan peluru tajam yang dilakukan oleh militer israel dengan alasan para awak kapal melakukan perlawan dengan kayu.....DENGAN KAYU..dan DIBALAS DENGAN PELURU TAJAM.

Jurnalis TV-ONE yang juga relawan MER-C,Mohammad Yasin, seperti yang diberitakan oleh TV-ONE, melaporkan bahwa memang sebelum keberangkatan para anggota misi kemanusiaan telah di brifing oleh ketua misi untuk untuk mempertahankan kapal jika terjadi serangan dari pihak israel dengan aksi damai dan saya pikir terlalu berlebihan melawan kayu dengan peluru tajam, apalagi misi tersebut diikuti oleh personel non militer.

lebih dari itu semua, Ketika ada warga negara amerika dibunuh di luar negeri, pemerintah USA biasanya langsung bersikap reaksioner, bahkan sampai pada mempersiapkan aksi militer. Nah, jika benar bahwa ada warga negara Indonesia di bunuh oleh Israel dalam misi perdamaian tersebut, Sudah saatnya Pemerintah Indonesia melakukan mobilisasi militer dan menuntut (bukan MEMINTA) pertanggung jawaban Israel. Memang kita mungkin tidak mampu dari segi senjata, tapi harga diri sebagai bangsa bisa menjadi motor untuk membuat keajaiban.

Pihak Deplu telah mengutuk serangan ini, dan menuntut PBB untuk mengusut kejadian tersebut. Tapi sebagai sebuah bangsa berdaulat, sudah selayaknya Pemerintah RI membuat nota protes dan tekanan langsung pada pemerintah Israel atas kejadian penyerangan warga negara Indonesia dalam misi kemanusiaan. Kenapa harus takut ?

Kumandang Azan Isya sedang bergema ketika tulisan ini saya publish..Jadi Malu Sama Tuhan, karena masih bisa makan dan bercanda ketika menonton berita para relawan yang sampai kini entah bagaimana nasibnya...

ah..saatnya Sholad Isya..

Semoga Alloh menunjukkan jalannya untuk kita semua....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun