Mohon tunggu...
Arozisokhi Zebua
Arozisokhi Zebua Mohon Tunggu... Guru - Computer Teacher

IT, Programmer especially in java programming, Freelancer as Writter, E-ticketing in Indonesian and International travel and belonging Jesus Christ.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Kita Kemana? | Sudahkah Kita Memulainya?

26 Oktober 2012   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351235612356847044

Itulah kisah mereka, Kisah kita ke mana ? Sudah kah kita memulainya ?

***

Sudah kah kita memulainya ?

kata-kata yangg cukup lucu unttuk aku baca

###

Lalu apakah mataku yang statis dan suaraku harus bicara, baru kamu memulainya ?

***

Tidak kah kau merasa sikapku yang seperti ini

Adalah awal dari sebuah permulaan?

### Sikap yang seperti inikah yang disebut permulaan ?.
Semuanya hambar, tanpa cita rasa .
Kejelasan langkah awal yang kabur dari puing puing kata dan realita.
***
Kejelasan yang kau minta telah ku bungkus rapi dalam sebuah kado yang biasa disebut mereka denga cinta.

Tapi mengapa aku harus mngucap dengan kata?

Tidak kah kau cukup merasa saja?

###

Kado yang lusuh juga dibanggakan, bukankah kado itu untuk dia yang telah kamu cinta ?
Gimana bisa dirasa, disapapun tidak.
Apakah ini ilusi yang membuat melek mereka yang sedang tidur dalam angan ?

***

Permulaan seperti apa yang kamu minta jika percaya saja aku harus menyembah.
Jika kau anggap cinta ini kado lusuh yang membuatmu trtdur dalam angan.
Lalu harus aku anggap apa permulaan yang kamu minta?

###

Aku tak berharap kau berlutut dan menyembah...
Itu cara kafir yang menyembah tuannya tapi tidak bersembah pada Tuhannya...
Jangan kau berharap cinta itulah permulaan,

Itu hanya bagian pertengahan dan ujung kisah yang sebenarnya,...
Bagaimana ujung bisa bertahan jika permulaannya tidak benar ?
Jika masih bingung dengan permulaan seperti apa yang saya minta,

Anggaplah itu utang terbesar dalam angan dan tujuan arah hati dan kakimu...

***

Tak ingin kah kau melunasinya dengan menuntun hati dan kaki ku

Agar kita benar- benar bisa memulai dari awal?

###

Menuntun orang buta yang benar benar buta tidaklah menjadi masalah bagiku...
Tapi menuntun kaki dan hatimu, sungguh bukan hal biasa bagiku...
Cobalah mendekat, tapi jangan lihat ke arah dalam mataku...

***

Rahasia apa yg kau sembunyikan hingga q tak boleh melihat indah matamu?
Adakah keraguan yg trsimpan dalam?

Aku harap tidak.

###

Apalah yang bisa dilihat, hanyalah bayangan mata besar mu yang akan tampak.,
Tak ada rahasia tersembunyi,

Yang ada hanya matamu  ada dimataku ?

***

Pagi ini adalah kesudahan dari malam tadi
Riak-riak perhelatan kita masih membekas di langit
Mendung tak sempurna menutup luka.
Aku duduk manis menunggumu mengucapkan kata cinta hingga kita tenggelam dalam abadi perhelatan.

###

kesudahan yang tidak jelas...
lalu, mengapa kamu masih duduk manis menungguku bicara ?

By : Aerozed Zebua & Sartika Lestari Rezky Daulay

Visit US here : http://www.kompasiana.com/arozisokhi_azjava

&

http://www.kompasiana.com/keyki_daulay

Yogyakarta 26.10.2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun