Singkat saja, dari 18 pemuda Indonesia ini, tidak ada satupun yang berprofesi sebagai musisi atau penari. Alih - alih beberapa mereka adalah mahasiswa, ilmuan, insinyur, akuntan dan guru. Lalu di sebuah kegiatan bernama Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), semuanya dimabuk budaya Indonesia, semuanya terkena candu. Langit mungkin masih sama warnanya, membiru walau kadang memutih. Tetapi rasa yang ada adalah berbeda. Di tanah Australia, menampilkan budaya Indonesia dengan porsi sebagai orang biasa adalah sesuatu yang luar biasa. Tepuk tangan warga Australia atas apa yang dipertunjukan adalah yang kami cari. Kami ingin mereka kehabisan kata untuk memuji betapa kaya budaya Indonesia, hingga hanya bisa bertepuk tangan takjub. Sejauh ini sudah tiga kali Kontingan AIYEP 2010/2011 melakukan pagelaran budaya. Ketiganya di sekolah - sekolah sekitar Brisbane. Di tiap kesempatan tersebut, kami berhasil mendulang riuh tepuk tangan yang dimaksud. Sayangnya tepuk tangan mereka tidak bisa seutuhnya didengar oleh kamu, wahai pembaca. Walau begitu, tetap ada yang bisa dilihat. Foto - foto berikut ini adalah pengganti gambaran suasana kebanggaan kami dari ujung kaki hingga ujung kepala saat tepuk tangan itu menguatkan kami. TRADITIONAL FASHION SHOW SAMAN DANCE