Mohon tunggu...
Aropiatul Adaniyah
Aropiatul Adaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya adalah seorang mahasiswi aktif S-1 Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yukkk Belajar Tentang Pengertian paragraf, Syarat, Sifat, dan Jenis-Jenisnya!!!

7 Desember 2024   02:51 Diperbarui: 7 Desember 2024   02:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Paragraf Secara Umum!

Paragraf merupakan bagian dari sebuah tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat pertama dalam paragraf biasanya merupakan kalimat topik yang berisi ide utama. Kalimat-kalimat setelahnya berfungsi untuk menjelaskan atau memberikan contoh yang berkaitan dengan ide utama tersebut (Rostina, 2021).

Paragraf merupakan struktur dasar dalam penulisan. Kata "paragraf" berasal dari bahasa Yunani yang menunjukkan bahwa paragraf adalah bagian tulisan yang memulai suatu bagian baru. Paragraf membantu mengatur ide-ide dalam tulisan sehingga menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami (Syahputra dkk, 2022).

Syarat Paragraf yang Efektif!

Menurut Rostina (2021) Syarat suatu paragraf yang baik adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan

Paragraf yang baik harus memiliki satu ide pokok yang jelas. Ide ini menjadi pusat perhatian dan semua kalimat dalam paragraf harus mendukung atau menjelaskan ide tersebut. Dengan demikian, paragraf akan menjadi lebih mudah dipahami dan lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

2. Kepaduan atau koherensi

setiap kalimat dalam paragraf harus saling terkait dan mendukung ide utama. Kepaduan ini akan membuat paragraf menjadi lebih koheren dan mudah dipahami.

3. Kelengkapan

Semua unsur dalam paragraf saling berkaitan dan memiliki peran masing-masing. Ketiadaan salah satu unsur akan membuat paragraf menjadi tidak lengkap dan tidak efektif dalam menyampaikan pesan.

Sifat-Sifat Paragraf Efektif!

Menurut Gultom (2018) Sifat-sifat kalimat efektif yaitu:

1. Kesatuan gagasan

Subjek atau predikat kalimat tidak jelas sehingga sulit dipahami, Letak keterangan dalam kalimat tidak sesuai dengan kaidah bahasa sehingga mengganggu pemahaman, dan Beberapa ide yang berbeda dicampur dalam satu paragraf sehingga membuat paragraf menjadi membingungkan.

2. Kepaduan

kepaduan dalam kalimat berarti semua bagian kalimat harus saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Kalimat yang padu akan menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.

3. Kelogisan

kelogisan dalam kalimat berarti sebuah kalimat harus masuk akal dan sesuai dengan aturan atau fakta yang ada. Kalimat yang logis dibangun berdasarkan pemikiran yang rasional dan didukung oleh bukti-bukti yang relevan.

4. Kehematan

kehematan dalam kalimat berarti kita harus menggunakan kata-kata secukupnya untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Kita harus menghindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu atau membingungkan. Tujuannya adalah agar kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan tidak membosankan bagi pembaca.

5. Penekanan

ketegasan atau penekanan dalam kalimat bertujuan untuk membuat satu ide atau bagian kalimat menjadi lebih menonjol dibandingkan bagian lainnya. Dengan begitu, pembaca atau pendengar akan lebih mudah memahami maksud dari kalimat tersebut.

6. Kevariasian

kalimat-kalimat yang berbeda-beda agar tulisan kita lebih menarik dan tidak membosankan. Variasi ini bisa dilakukan dengan mengubah susunan kata, menggunakan kata-kata yang berbeda, atau bahkan mengubah jenis kalimatnya.

Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Penyampaiannya!

Menurut Syahputra dkk, (2022) jenis-jenis paragraf berdasarkan gaya penyampaiannya yaitu:

1. Paragraf naratif

paragraf naratif adalah sebuah cerita pendek yang mengajak pembaca untuk ikut merasakan pengalaman tokoh dalam cerita tersebut. Dengan kata lain, paragraf naratif membuat pembaca seolah-olah menjadi bagian dari cerita.

2. Paragraf deskriptif

paragraf deskriptif adalah paragraf yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan sesuatu secara rinci. Tujuannya adalah agar pembaca bisa membayangkan dengan jelas apa yang sedang digambarkan.

3. Paragraf ekspositoris

paragraf ekspositoris adalah paragraf yang bertujuan untuk memberikan penjelasan atau informasi kepada pembaca. Tujuannya adalah agar pembaca bisa menambah pengetahuan dan pemahaman tentang suatu topik.

4. Paragraf argumentasi

paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat pribadi penulis yang didukung oleh alasan-alasan tertentu. Tujuannya adalah untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan pendapat yang disampaikan.

5. Paragraf persuasi

paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Penulis akan menggunakan berbagai cara, seperti memberikan alasan, contoh, atau bahkan emosi, untuk membuat pembaca melakukan atau percaya pada sesuatu.

Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya!

Menurut Rostina (2021) jenis-jenis paragraf berdasarkan pola penalarannya yaitu:

1. Paragraf deduktif

paragraf deduktif adalah paragraf yang langsung "to the point". Ide utamanya disampaikan di awal, lalu diikuti oleh penjelasan-penjelasan yang mendukung ide utama tersebut.

2. Paragraf induktif

paragraf deduktif dan induktif memiliki perbedaan dalam penempatan kalimat utama. Jika dalam paragraf deduktif ide utama di awal, maka dalam paragraf induktif ide utama di akhir. Urutan penyampaian informasi dalam kedua jenis paragraf ini pun berlawanan.

3. Paragraf campuran

paragraf campuran adalah paragraf yang memiliki dua kalimat utama. Kalimat utama pertama berada di awal paragraf, lalu diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas, dan diakhiri dengan pengulangan kalimat utama yang sama atau serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Gultom, F. D. (2018). Kemampuan penguasaan kalimat efektif siswa SMP di padangsidimpuan. Jurnal paidagogeo, 3(3), 26-36.

Rostina, R. (2021). Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan. Juripol, 4(2), 87-95.

Syahputra, E., Hamidiyah, M., & Nasution, N. F. (2022). Penerapan dan Pengembangan Paragraf Bahasa Indonesia dalam Pendidikan Pembelajaran Mahasiswa. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 265-268.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun