Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pamer Kekayaan

19 Maret 2023   22:06 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:22 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya orang bermaksud untuk pamer kekayaan adalah untuk mendapat pengakuan dari orang lain. di era digital ini, media sosial adalah satu-satunya wahana  untuk unjuk harta dan unjuk gigi. Sadar atau tidak bagi yang pamer harta telah menjerumuskan sebelah kakinya ke jurang nista atau barangkali si pamer tidak lagi memperdulikan omongan orang, toh dia merasa uang yang didapat  adalah uang dia, harta adalah harta dia. 

Terlepas dari hobby seseorang yang suka pamer, baik itu kaum pria maupun wanita, yang tentu bisa saja menimbulkan  kesenjangan sosial. Misalkan  si A susah cari uang untuk beli makanan, ternyata ada orang yang suka pamer harta. bahkan  si A ingin membeli sandal jepit pun harus menunggu berbulan-bulan  mengumpulkan uangnya. karena si A lebih mementingkan  perut daripada sandal. 

Akhir-akhir ini terkuak berita beberapa orang pejabat negara yang suka pamer harta, bahkan katanya tidak melaporkan pajak penghasilan dari harta yang dimilikinya, tentu ini sangat membuat orang-orang jujur tersinggung, apalagi beberapa pejabat tersebut adalah orang yang berkutat di masalah perpajakan. Memang benar kata orang tua dulu, sepandai-pandai tupai melompat suatu saat dia akan terjatuh juga. 

Barangkalai Si Pamer harta tidak menyangka kehidupan pribadinya  terungkap dengan kelakuan sang anak. Mimpi apa si Pamer Harta sehingga hidupnya jadi kacau balau akibat perlakuan anaknya terhadap orang lain.  

Tuhan membuka aib melalui si anak. Siapa yang menyangka setelah sekian puluh tahun Rafael  menyimpan status harta-harta tersebut supaya tidak terkuak, ternyata alam berkata lain.Tuhan memberikan teguran yang sangat dahsyat, sehingga akibatnya tidak bisa dibendung. Lantas apa yang mendorong mereka berprilaku demikian ? Bisa dari lingkungan, bisa juga sifat sombong yang  sudah ada sejak lahir pada dirinya. 

Seperti  yang tertulis dalam ayat alkitab. Amsal 23:4-5 " jangan bersusah payah untuk menjadi kaya,tinggalkan niatmu itu, kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia karena tiba-tiba ia bersayap,lalu terbang ke angkasa seperti Rajawali. dan Amsal 11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna,tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Menurut beberapa ahli apa  yang membuat orang suka pamer ?

a.  Insecure > seseorang menganggap dirinya  penting,sehingga dia mencoba membuktikan diri. Dengan cara memamerkan hal-hal baru yang dipunya, secara terus menerus sampai orang lain mengakui.

b.  Menipu diri sendiri untuk terlihat makmur > prilaku ini normal saja dilakukan asal tidak melewati batas kewajaran. Jika seseorang merasa terpaksa untuk membual tentang kesuksesannya,itu adalah penipuan diri sendiri.

c.  Pengalaman masa kecil > contohnya ketika masih kecil banyak orang yang memberikan perhatian kepadanya dan selalu disanjung, maka ketika dewasa dia akan terobsesi untuk bisa mempertahankan perhatian tersebut dan berakhir sebagai si tukang pamer.

d.  Obsesi > type orang yang suka pamer terobsesi ketika menyukai seseorang atau barang tertentu, atau hanya ingin balas dendam pada orang tertentu.

e.  Ingin diterima atau diakui >  Ketika seseorang telah merasa kenyang dan cukup akan kebutuhan dasar dan pshikologinya, maka dia tidak bergantung pada pengakuan orang lain,sebaliknya seorang dengan aktualisasi diri yang rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapat pengakuan.

f.  Untuk memperkuat identitas diri >  sebagai contoh ketika seseorang merasa pintar,maka ia akan memamerkan buku-buku yang dibacanya atau memamerkan seminar-seminar yang pernah diikutinya. Atau ketika seseorang telah berani memamerkan betapa beraninya dia pada suatu tindakan.    

Kita tentu belum lupa tentang Indra Kenz bukan ? Bagaimana kondisinya sekarang, dan dimana kah posisinya saat ini? Jujur ketika para kaum milenial mengagumiya disaat   pamornya lagi naik, saya sempat berpikir,,bagaimana caranya dia dapat uang dalam hitungan kalender? Sepintar apakah dia?Universitas /fakultas  apa  yang mengajarkan dia untuk cepat kaya raya?Banyak orang tidak mengerti apa itu aplikasi Binomo yang menjerumuskan dia. yang katanya berkedok perdagangan. 

Kursus trading,  kursus kecantikan, usaha makanan, clothing line dan masih banyak yang lain. sekali dua kali dan tiga kali mungkin dia masih berhasil mengumpulkan pundi-pundi dari orang-orang yang sealiran dengan dia ( cepat kaya tanpa usaha ) Indra Kenx dihukum dengan pasal  Tindak Pidana Pencucian uang.. 

Dihukum selama 10 tahun dan hartanya disita untuk untuk negara, ketika itu Hakim berpendapat bahwa asset yang disita tidak dikembalikan kepada para korban Indra karena menganggap mereka juga telah melakukan penjudian online. Sebenarnya kalau mau dikaji ulang, Indra tidak akan  berurusan dengan hukum   kalau dia tidak pamer harta, melalui konten-konten yang dapat meracuni kaum muda. menurut dia Konten-konten yang dibuatnya adalah untuk edukasi kepada masyarakat Indonesia soal trading tetapi dia tidak menyangka akan ada dampak yang ditimbulkan. Dia tidak menyangka akan banyak orang yang dirugikan dari konten tersebut. ( murahhhhhh bangettttt ) begitu kamusnya ketika itu.  Kesombongan yang menjerumuskannya.

Mencegah anak supaya tidak suka pamer sejak dini.

Anak kecil biasanya  suka memamerkan apa yang dia punya. Bagaimana supaya dia terlihat hebat dimata teman-temannya. Padahal sianak hanya membawa mainan tersebut tanpa bermaksud untuk memainkannya. Otomatis kawan-kawannya akan mencoba mainan tersebut dan sianak akan merasa bangga, lalu mengatakan mainan tersebut dibeli orangtua atau diberikan kakek neneknya. 

Bagaimana sikap seorang ibu ketika melihat hal tersebut.?   ibu tidak  usah memarahi atau menegur sianak disaat memamerkan mainannya, nanti ketika  sianak sedang bermain dirumah, ibu boleh mengatakan "tidak semua barang-barang yang kita punya harus ditunjukkan/dipamerkan" artinya supaya teman-temannya tidak memaksa orangtuanya  membeli barang serupa, ungkapkan kepada sianak harus tetap bersyukur dan tidak berlebihan dalam bahagia atas apa yang diperoleh,tidak boleh sombong. 

Atau barangkali bisa saja  kita selaku orangtua tidak menyadari bahwa kita pernah berlaku sombong dan pamer terhadap orang lain dihadapan si anak  maka otomatis sianak pun menirunya.   kita juga perlu memuji sianak dengan cara  membisikkan kalimat pujian atas apa yang diperoleh sekaligus mengajarkan bahwa pujian juga tidak harus selalu didengar orang-orang.

Ada beberapa cara menghadapi orang yang suka pamer.

Flexing ( pamer harta ) makin menjamur di media sosial. Tampaknya media ini sangatlah tepat bagi orang yang suka pamer kekayaan. Mulai dari Liburan keluar negeri, pamer mobil mewah, tas branded dan lain sebagainya.  Itukan di Instagram, Facebook,You tube, bagaimana  kalau didunia nyata atau dilingkungan tempat tinggal kita, seperti apa  sikap kita melihat manusia sejenis itu?

Pertama : Jangan terpancing ; ketika orang-orang sejenis ini menceritakan tentang kehebatannya, tidak usah terpancing. mereka menganggap kita hanya ikut-ikutan, iri dan tidak mau kalah. Ucapkan aja " itukan masalah Loe"

Kedua  : Tunjukkan sikap tidak tertarik ( cuek bebek ) si pamer akan merasa bahwa kita bukanlah target mereka.

Ketiga : Membatasi percakapan. Kalau situkang pamer adalah rekan kerja, ceritalah tentang pekerjaan.Jika situkang Pamer adalah orang yang baru celik matanya ( OKB ) berikanlah senyum manis yang sangat menggoda, supaya dia mengerti bahwa kita mengenal dan mengetahui latar belakang kehidupan dia.

Jika ingin mengingatkan orang yang suka pamer, kita bisa menggunakan beberapa kalimat sindiran, seperti yang pernah saya baca di "BRILIO " misalnya :

> Kamu sudah capek ya miskin? Sama ........kita sebasib..............

> Kalau mau pamer di medsos, pastikan dulu utangmu sudah lunas belum?

> Masa kecilmu kurang bahagia ya,maka sekarang kamu ingin bahagia???

> Hargai orang yang suka pamer, karena pamer juga butuh usaha....

Kesimpulan dari tulisan   ini adalah : Tidak perlu memproklamirkan apa yang kita punya. Tidak perlu memaksakan diri supaya mendapat pengakuan dari masyarakat. Rezeki masing-masing orang sangatlah berbeda, tidak perlu harus saling menonjolkan diri. Harta  adalah titipan Yang Kuasa, kita harus menyadari bahwa ketika ajal menjemput harta tidak boleh dibawa mati, kita hanya dibekali dengan  sebuah peti mati berukuran 2 meter  ( bagi umat Kristiani ) maka dimasa hidup jika punya harta yang banyak,       pandai- pandai lah membawakan diri. Sedapat mungkin berbagilah dengan saudara yang belum beruntung. dengan warga sekitar atau dengan komunitas yang ada di lingkungan.

Sebagai Ilustrasi,, penampilan   orang yang sudah lama kaya  berbeda   dengan orang kaya baru, OKB  terlihat Norak dan dipaksakan. Sementara orang kaya lama terlihat sangat sederhana namun elegant.Seperti kata motivasi saya yang berbunyi" Melihat tapi Buta, Mendengar tapi tuli " jadi bersahabatlah dengan kondisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun