Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Seragam Identik dengan Identitas

5 Februari 2022   18:30 Diperbarui: 5 Februari 2022   18:34 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Tribun news dan file pribadi

Ketika masih aktif di PNS/ASN ada suatu kebanggaan ketika mengenakan seragam coklat. Dimana hal itu akan menjadi sebuah tanggungjawab yang sangat besar ketika melakukan aktifitas.dikantor maupun dilapangan.  Disaat bekerja kita merasa sehati sepenanggungan dengan saudara  PNS/ASN yang lain. 

Saat kita mengenakannya masyarakat biasa  tidak mengetahui jabatan dan pangkat yang melekat pada setiap PNS/ASN. Orang hanya mengetahui symbol dan nama yang melekat pada pakaian dinas tersebut, sehingga kelihatan  PNS/ASN itu menjadi  serupa, sulit  membedakan apakah dia seorang guru atau Camat, Lurah atau PNS/ASN biasa. 

Hanya saja Camat dan Lurah/pangulu/kades memakai Lambang Pemerintah berupa logam kuningan berwarna emas, kami biasa menyebutnya  Jengkol,karena memang mirip Jengkol. Ada juga PNS/ASN  yang menjabat eselon III  memakai Jengkol,  ini tergantung peraturan pemerintah daerahnya. 

Semua  aturan tentang pakaian dinas tersebut diberlakukan sesuai yang tertulis pada Per Mendagri  Nomor 11 tahun 2020 tentang Pakaian Dinas ASN-PNS dilingkungan Kemendagri dan Pemda, yang bertujuan  untuk meningkatkan disiplin, pengawasan, estetika, motivasi kerja, kewibawaan serta mewujudkan keseragaman dan identitas ASN. 

Jenis pakaian dinas tersebut meliputi PDH  yaitu : PDH warna khaki, PDH kemeja putih, celana/rok hitam dan PDH batik/tenun/lurik atau pakaian khas daerah yang disesuaikan . Lalu PSL  dan pakaian seragam batik Korpri.  

Cerita  tentang seragam Polisi dan Satpam memang agak menarik dibahas. Disatu pihak para saudara kita yang bekerja  sebagai Satpam merasa bangga seragamnya disamakan dengan Polri tapi dipihak Polri tidak setuju dengan keseragaman itu, entah apalah yang merasuki pikiran bapak -- bapak Polisi hingga mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari barisan Coklat tersebut. 

Padahal menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat  (Karopenmas  ) Polri  "bahwa seragam Satpam sengaja diubah mirip menjadi seragam kepolisian untuk menjalin kedekatan emosional antara institusi Polri dengan Satpam." hal ini tentu telah sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara RI Nomor 4 tahun 2020 tentang pengamanan swakarsa. 

Adapun alasan yang mendasar  atas keseragaman dinas tersebut antara lain adalah untuk menumbuhkan kebanggaan satpam terhadap profesi mereka serta menimbulkan kedekatan emosional dengan kepolisian. 

Nah....apakah dengan berubahnya warna seragam satpam tersebut akan mengurangi kedekatan antara kedua profesi itu? Entahlah....   awalnya Satpam dibentuk pada tanggal 30 Desember 1980 oleh Jenderal Polisi Awaloedin Djamin. Pembentukan satpam dikukuhkan selalui surat kepolisian SKEP/126/XII/1980. 

Satpam dibentuk karena situasi keamanan pada saat itu dan kurangnya jumlah anggota kepolisian berbanding dengan jumlah penduduk..anggota kepolisian selanjutnya menggandeng warga sipil yang bertugas untuk menjaga keamanan. Kala itu seragam Satpam adalah warna putih biru, Ternyata  seragam itu digunakan satpam selama 40 tahun terhitung sejak 1980 hingga 2020.

Bagi masyarakat biasa memang banyak yang terkecoh atas seragam coklat yang mirip polisi tersebut. Tidak dapat dipungkiri ada juga beberapa oknum satpam yang menyalahgunakan seragam itu untuk kepentingan pribadi. Berhubung citra polisi yang selalu ditakuti masyarakat, hingga nyaris   tidak bisa membedakan  yang mana polisi,mana Satpam.. 

Jangankan masyarakat biasa, orang yang selalu berurusan dengan polisi juga pasti sulit membedakannya, kecuali memang kita sering berurusan   kekantor Polisi, karena tidak mungkin Satpam berdinas disana, namun kalau kita pergi ke Bank atau ATM untuk mengambil uang, kita hamper tidak bisa membedakan diantara keduanya..apalagi polisi memang biasanya  bertugas disana sebagai pengamanan membantu satpam. Mungkin inilah yang membuat Polisi merasa tidak lagi ditakuti  masyarakat . bila dikaitkan pula bagaimana susahnya  menjadi seorang Polisi. . 

Tentu polisi merasa direndahkan, padahal perbedaannya sangat jauh sekali bila diamati. Polisi digaji Negara, sementara Satpam hanya dikategorikan sebagai honorarium. dan  satpam    hanya lembaga/pengusaha  tertentu   saja yang menggunakan jasanya. Jadi jelas diantara keduanya ada Pemisah.  Kurang mengerti apa sebenarnya yang membuat ketidaksetiaan Polisi terhadap seragam tersebut. 

Barangkali ada hal-hal yang sifatnya rahasia yang tidak perlu publikasi agar seragam tersebut tidak menjadi polemic, dan pastinya para  Satpam tidak akan protes karena mereka adalah binaan Kepolisian.

Saat ini   seragam Satpam sudah resmi berubah, menjadi warna Coklat -- krem. Mulai ditunjukkan tanggal 2 Pebruari 2022 di acara Ulangtahun Satpam yang diselenggarakan di lapangan Mabes Polri. Warga pun heboh karena ada yang bilang seragam tersebut mirip seragam polisi India. 

Memang kenapa kalau mirip?apakah rezeki para bapak/ibu satpam berkurang? Coba kita lihat disekitar kita saja, seragam tersebut ada juga di kepolisian,di Dinas Pendapatan ( SAMSAT ) ada juga di Rumah sakit bagian Laboratorium, dan banyak  lagi. Yang terpenting adalah bagaimana para saudara kita itu bekerja dengan sungguh-sungguh, menguasai tupoksi (tugas, pokok dan fungsi ) masing-masing. 

Tidaklah serta merta seragam coklat Polisi akan menambah pundi-pundi Satpam, begitu pula sebaliknya  apakah rezeki Pak polisi menjadi berkurang   disaat bertugas  memakai seragam tersebut?.siapa yang bisa jawab?????

Saat ini saya berkecimpung di bidang hukum, tentu kami tidak terikat pada institusi apapun. Kami hanya takut melanggar kode etik di UU no.18 tahun 2003. 

Dalam bertugas kami harus terlihat rapi dan cantik, supaya orang memandang kami itu indah dan berkwalitas, sebab zaman sekarang orang gampang menilai dari casing,padahal belum tentu antara casing dengan isinya serupa.ketika kami melakukan sidang lapangan kami selalu memakai seragam, yang kami buat sesuai dengan nama kantor  lengkap dengan symbol dan nama personil. 

Hal itu kami lakukan untuk menambah rasa percaya diri, dan para pihak mengetahui keberadaan kami. Terlihat berwibawa memang,sehingga seragam tersebut memicu kami untuk berlaku adil dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Seragam  identik dengan identitas.

Tidak ingin membahas seragam satpam dengan polisi, saya hanya ingin mengatakan bekerjalah sesuai tupoksi, agar hidup itu menjadi indah dan berguna ditengah masyarakat dan Negara. Jangan semata-mata karena seragam, upah atau gaji yang besar kita menganggap remeh terhadap orang lain.seragam hanya symbol. 

Tapi rasa persaudaraan tetaplah menjadi sangat penting.dan rezeki masing-masing sudah ada porsinya. Seperti yang saya yakini tertulis pada ayat alkitab :  "1 tesalonika 3:12 : "dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan  dalam kasih seorang terhadap semua orang ,sama seperti kami juga mengasihi kamu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun