Kapolri yang baru dilantik Jenderal Idham aziz mengimbau seluruh anggotanya supaya tidak ergaya hidup mewah dalam kehidupan sehari-hari.Hal itu tertang dalam surat telegram tertanggal 15 November 2019.
Menarik memang imbauan tersebut, tapi pertanyaannya apakah seluruh anggota Polri diseluruh Tanah air menerima begitu saja?atau sebaliknya membangkang dalam tindakan yang halus tapi dapat diartikan tidak menyetujuinya.
Di zaman canggih seperti sekarang masih sangat jarang ditemui seorang hidup sederhana, bagaimana tidak  imbauan tersebut antara lain berisikan : tidak menunjukkan atau memakai barang mewah dalam kehidupan seharai-hari.
Kedua menjaga dan menempatkan diri pada pola hidup sederhana,ketiga tidak mengunggah video gaya hidupmewah di media sosial,keempat menyesuaikan norma hukum dan kepatutan,kepantasan,dengan kondisi lingkungan tempat tinggal.
Kelima menggunakan atribut kepolisian  yang sesuai dengan  pembagian dan untuk penyamarataan, dan keenam pimpinan dan kepala satuan wilayah dan perwira tinggi dapat memberikan contoh atau perilaku dan sikap yang baik dengan tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis.
menurut pengamatan saya sebagai masyarakat awam, pada umumnya perilaku hidup mewah tidak hanya anggota Polri saja. semua lini dan kelompok masyarakat selalu ingin kelihatan tampil mewah, baik di kehidupan sehari-hari maupun pada saat ada hajatan atau pesta-pesta besar.
Tergantung manusianya, kalau memang seseorang sudah terbiasa berperilaku hidup mewah padahal dia tidak memungkinkan untuk bergaya hidup mewah. Ada banyak contoh nyata disekitar kita,seorang anggota polisi yang belum genap 5 (lima) tahun menjadi anggota Polri, sudah menunjukkan  gaya hidup mewah, dia sudah bisa membeli kenderaan roda 2 dan roda 4 secara bersamaan.tentu hal ini menimbulkan pertanyaan bukan?
Lain hal kalau memang dia mempunyai keluarga yang berada,sikap nya angkuh, sombong dan menganggap orang lain tidak setara dengan dia. padahal pangkat dan golongan masih Bintara.bagaimana pula kalau pangkatnya sudah Perwira.Seperti ASN,Polri juga dituntut untuk hidup sederhana.tapi bagi sebagian oknum,hal itu sangat berat untuk dilakukan.
Zaman semakin canggih,sangat tidak mungkin seorang Polri tidak memanfaatkan situasi yang berpeluang dihadapannya.Semisal dia mempunyai anak 3 (tiga ) orang, bukan tidak mungkin ketiga anaknya tersebut akan dijejali dengan gadget,Pulsa dan paket menjadi kebutuhan sehari-hari, belum lagi istrinya yang lebih gila ber selancar di dunia maya. semua itu akan memicu seorang Polisi akan tetap ber kehidupan mewah.
Hal ini tentu berakibat timbulnya niat jahat bagi si oknum polisi untuk menyimpang dari tugas dan fungsinya di kesatuannya.Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kecanggihan zaman ini memberi peluang agar semuanya secara instan dapat dipamerkan melalui video,youtube,tidak terkecuali oknum Polri.
Kalau menurut hemat saya, imbauan Kapolri tersebut boleh dilaksanakan apabila, semua kebutuhan anggotanya terpenuhi, melalui pengaturan gaji,uang lauk pauk,tunjangan tambahan penghasilan. supaya tidak tergiur akan hal-hal yang berbau korupsi, sehingga secara tidak sengaja si oknum polisi akan berupaya hidup sederhana dengan apa yang diperolehnya.Â