Selama di Unesa, Sutikno pernah dipanggil untuk kembali ke tempat kerja sebelumnya, Stadion Gelora Joko Samudro. Tawaran itu cukup menggiurkan, terlebih bisa dekat dengan kampong halaman dan keluarga besar. Namun, ia memilih untuk tetap bertahan di Unesa. Ia tak mau meninggalkan begitu saja lapangan dan rerumputan yang sudah ia rawat sejak 2019 itu. "Kalau saya pindah ke tempat saya sebelumnya, siapa yang rawat lapangan Unesa," tukasnya.
Ia mafhum betul dengan anggapan orang terhadap profesinya. Namun, baginya, itu hanya karena faktor ketidaktahuan saja. Menurutnya, setiap profesi memilik ikelebihan dan kekurangannya masing-masing. "Justru bagi saya, setiap profesi itu saling mengisi dan menyempurnakan lewat perannya masing-masing. Kalau pemain dan pelatih fokus di atas lapangan, saya fokus pada tugas di luar lapangan," tandasnya.
Sutikno tidak bercita-cita lain.Â
Ia hanya ingin mengabdi dan fokus meningkatkan kinerjanya serta memberikan yang terbaik untuk Unesa. Dalam bekerja ia selalu berpegang pada prinsip kerja yang totalitas.Â
Menurutnya, setiap profesi, persoalan gaji memang penting sebagai motivasi, tetapi kualitas mengabdi dan kontribusi pun tidak kalah penting untuk sebuah hasil dan prestasi.
Ada dalam jajaran divisi perlengkapan memberikan nilai tambah untuknya dalam hal pemahaman tentang perlengkapan olahraga dan persepakbolaan. Menurutnya, Unesa unggul dalam bidang olahraga dan banyak pendidiknya yang jadi pelatih-pelatih penting. "Kan setiap hari berinteraksi secara tidak langsung tentu ada kecipratan ilmunya," katanya.
Diam-diam pria yang biasa disapa Pak Tik itu menaruh harapan terhadap Unesa FC. Menurutnya, Unesa FC bisa diseriusi dan menjadi klub profesional yang bisa masuk berlaga di liga sepak bola nasional.Â
Alasannya, Unesa memiliki keunggulan di bidang olahraga, pun memiliki banyak para pelatih profesional. Belum lagi, dalam waktu dekat Unesa berencana membuka sekolah sepak bola. "Syaratnya sudah ada, tinggal Unesa FC punya tekad untuk naik ke papan kompetisi liga sepak bola nasional atau tidak? Saya harap sih bisalah dan bisa banget," katanya optimis.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H