Mohon tunggu...
Arobi Zulkurnain
Arobi Zulkurnain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup adalah dinamika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyongsong Bonuds Demografi 2045: Transformasi Pesantren Menuju Masa Depan

22 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:10 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyongsong Bonus Demografi 2045: Transformasi Pesantren Menuju Masa Depan

 

Bonus Demografi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menandai sebuah fenomena langka pada sebuah daerah. Fenomena tersebut adalah ketika jumlah mayoritas penduduk pada daerah tersebut memasuki usia produktif. Ditandai dengan populasi penduduk yang berusia 16 -- 65 tahun lebih banyak daripada penduduk dengan usia dibawah 16 tahun dan melebihi 65 tahun.

Di Indonesia sendiri, peningkatan penduduk dengan usia produktif diprediksi terjadi ketika bangsa ini genap berusia 100 tahun, yaitu pada tahun 2045. Hal tersebut tentu saja menjadi kesempatan yang besar untuk mendongkrak perkembangan Indonesia menjadi negara yang maju. Dengan berupaya mengurangi angka pengangguran karena jumlah penduduk dengan usia produktif yang mencapai puncaknya, Indonesia berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita tersebut, salah satu yang paling krusial adalah sektor pendidikan yang menjadi penentu kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Kualitas SDM yang baik tentu akan menentukan tercapainya Bonus Demografi 21 tahun mendatang. Sedangkan jika dilihat dari fakta yang ada, jumlah SDM yang berpendidikan menengah keatas masih terbilang minim. Hal tersebut tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah yang direspon dengan merumuskan beberapa kebijakan guna mewujudkan cita-cita tersebut. Beberapa kebijakan yang telah dirumuskan oleh kementerian pendidikan yaitu Kurikulum Merdeka, program KIP dan KIP-K, program Kampus Merdeka, dsb.

Islam yang menjadi agama mayoritas di Indonesia tentu saja memiliki peran besar dalam peningkatan kualitas SDM guna menyongsong Indonesia Emas 2045, salah satunya melalui Pondok Pesantren. Sebuah lembaga pendidikan yang berfokus pada pemahaman terhadap ilmu agama dan pembentukan akhlak yang mulia pada diri santri. Pondok pesantren yang biasa dipimpin oleh seorang Kyai menekankan pola hidup yang disiplin, mandiri, serta solidaritas tinggi. Para santri menempati asrama bersama santri-santri lain yang berasal dari berbagai daerah dan dengan latar belakang yang beragam tanpa didampingi orangtua. Dengan kondisi tersebut, pesantren tentu saja memiliki kendali yang besar dalam membentuk intelektual dan karakter para santri agar menjadi output yang berkualitas.

Oleh karena itu, pesantren yang selama ini dianggap hanya berfokus pada ilmu agama dan mengesampingkan penguasaan terhadap ilmu umum dan teknologi harus melebarkan cakupan pembelajaran mereka dengan mengintegrasikan ilmu umum dan teknologi. Mengingat implementasi dari keilmuan tersebut pada kehidupan sehari-hari yang cukup kompleks, hal tersebut tentu saja menjadi penting untuk dikuasai. Pondok pesantren harus berinovasi untuk mewujudkan lulusan yang tidak hanya berkompeten dalam bidang agama, namun juga pada bidang umum dan teknologi. Disisi lain, jika dilihat dari sejarah perkembangan keilmuan Islam. Agama ini pernah mencapai puncak kejayaannya yang ditandai dengan beberapa tokoh seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, serta Ibnu khaldun yang juga menciptakan karya-karya fenomenal yang berkaitan dengan ilmu umum. Hal tersebut tentu saja bisa menjadi teladan bagi Pondok Pesantren untuk mengembangkan pembelajaran mereka dengan tetap mengupayakan para santri agar tidak hanya mahir dalam ilmu agama, tapi juga pada ilmu umum.

Beberapa contoh inovasi yang bisa diterapkan di Pondok Pesantren agar bisa ikut andil dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yaitu:

  • Integrasi Ilmu Agama dan Umum

Menggabungkan ilmu agama dan umum pada pembelajaran akan menciptakan santri yang berkompeten dan berdaya saing pada segala aspek kehidupan, ditambah pola kehidupan di pondok pesantren yang beragam menciptakan kompleksitas yang bisa menjadi tempat para santri mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut

  • Digitalisasi Pesantren

Perkembangan digital yang masif tentu perlu mendapat perhatian khusus oleh penyelenggara Pondok Pesantren agar memberikan pelatihan teknologi informasi dan literasi digital agar santri bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

  • Pendidikan Vokasi

Mengadakan program pembelajaran yang berkaitan dengan keterampilan teknis seperti otomotif, desain grafis, perkantoran, dsb. Dimana keterampilan tersebut dibutuhkan oleh pasar kerja

  • Penguatan Koneksi Alumni dan Kolaborasi

Alumni yang terhimpun secara baik akan menjadi sumber daya yang menjanjikan dengan memberikan pengalaman, peluang kerja, serta inspirasi bagi para santri. Kolaborasi yang dilakukan Pondok Pesantren dengan lembaga pendidikan lanjutan atau dunia industri juga meningkatkan potensi Pondok Pesantren.

  • Program Kewirausahaan

Mengembangkan usaha-usaha seperti koperasi, kantin dan catering dapat menambah pendapatan Pondok Pesantren sekaligus menjadi melatih para santri dalam berwirausaha

  • Pendidikan Bahasa Asing

Keterampilan bahasa asing sangat penting untuk dikuasai seorang santri agar bisa bersaing secara global. Pesantren bisa memasukkan elemen tersebut dalam kurikulum pesantren atau dengan menyediakan kelas kursus bahasa.

            Beberapa inovasi tersebut bisa diterapkan untuk menunjang kompetensi para santri guna menghadapi dunia luar yang terus berkembang.

            Pondok pesantren memiliki potensi yang besar dalam berinovasi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Ditengah perkembangan dunia yang begitu cepat, Pesantren dituntut untuk berkontribusi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, yang tidak hanya berkompeten dalam ilmu agama, tapi juga pada ilmu umum. Dengan mengembangkan berbagai aspek yang ada di dalamnya, Pesantren mengambil peran penting dalam mencapai bonus demografi yang telah disampaikan sebelumnya.

            Guru-guru dan Kyai yang ada dipesantren harus mempersiapkan diri menjadi garda terdepan yang bertugas memberikan pemahamam yang baik kepada santri tentang perubahan sosial dan teknologi yang terjadi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar di pondok pesantren terkait dengan dunia digital, ekonomi global, manajemen, serta ilmu-ilmu yang lain. Langkah tersebut tentu saja untuk menambah kesiapan tenaga pengajar untuk membimbing peserta didik mereka.

            Selain itu, pondok pesantren yang umumnya memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat bisa memanfaatkannya dengan menjadikan diri pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi dengan membantu usaha-usaha mikro bagi alumni atau masyarakat sekitar pesantren yang berbasis syariah. Hal ini bisa menambah kepercayaan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pondok pesantren. Pondok pesantren juga bisa berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Perubahan iklim dan masalah lingkungan lain yang semakin banyak bisa menjadi latar belakang pesantren untuk memberikan pemahaman terhadap santri agar menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan

            Dengan menempuh jalan inovasi di berbagai bidang, pondok pesantren tidak hanya dapat beradaptasi dengan perubahan zaman, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Pesantren yang mampu menghasilkan lulusan berakhlak mulia, berwawasan luas, serta memiliki keterampilan praktis akan menjadi aset berharga dalam menghadapi tantangan masa depan dan memaksimalkan manfaat bonus demografi. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pesantren harus terus berinovasi, mengintegrasikan ilmu agama, ilmu umum, dan keterampilan praktis, sehingga mampu melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di kancah global dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.

            Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pesantren memiliki peranan yang sangat strategis dalam kontribusinya mewujudkan Indonesia menjadi negara yang bermartabat. Melalui berbagai inovasi dan latar belakang pesantren sebagai tempat belajar sekaligus mempraktekkan ilmunya, pesantren bisa menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas untuk mencapai bonus demografi 2045 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun