Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Prospek Bunga-bunga Petani Tomohon di Natal dan Tahun Baru

1 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 1 Januari 2022   05:07 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tomohon, salah satu daerah di Indonesia yang telah mendeklarasikan sebagai kota bunga. Ini, sangat didukung dengan kondisi alam dan iklim serta kearifan local masyarakatnya, khususnya daerah seputar Gunung Lokon, yaitu Kakaskasen.

Masyarakatnya yang sejak nenek moyang, sudah diperkenalkan dengan keragaman bunga, menjadi adaptif dengan tanaman bunga. Hal ini, karena di daerah ini di Zamanya, para zeending atau missioner telah menularkan cara menikmati keindahan bunga.

Itu terjadi, karena di tempat-tempat ibadah, selalu dihiasi dengan keragaman bunga. Karena kondisi lingkungan mendukung, sehingga bunga-bunga local yang mekar, menjadi pemikat untuk di petik dan dihadirkan mewarnai ruang untuk Beribadah.

Kebiasaan temurun ini, menjadikan daerah Kakaskasen di kecamatan Tomohon Utara dan Tengah, menjadi daerah pengembangan bunga, selain tanaman hortikultura lainnya.

Di daerah ini, sebagai daerah sentra bunga Krisan Lokal yang telah menjadi varietas nasional. Varietas Kulo (Putih), dan Varietas Riri (kuning). Dua varietas kekayaan kota Tomohon dan telah menjadi aset Nasional.

Memang ada sedikit kekeliruan saat penamaan. Secara daerah, atau Bahasa daerah 'Riri' yang berarti kuning dan 'Kulo' yang berarti putih, bertukar nama. Namun demikian, bagi orang Tomohon 'Kulo' itu artinya tetap putih dan 'Riri' tetap kuning.

Memang keunggulan dari dua varietas ini cukup menarik. Kulo dan Riri, dalam budidaya tidak butuh tambahan cahaya dan dipelihara dalam screen. Cukup ditanam disamping rumah, yang dapat air dan dapat panas, dia sudah bias tumbuh penuhi kriteria standar tinggi 70-120 cm dan diameter bunga diatas 12-15 cm., dan panen bertahap.

Factor domestic ini, yang menjadi kekuatan orang Tomohon, sehingga untuk hasilkan bunga sangat luar biasa. Apalagi dengan sentuhan-sentuhan Inovasi Teknologi, hasil bunga semakin luar biasa. Tapi untuk penuhi kebutuhan bunga daerah, kata para floris belum dapat terpenuhi. Artinya konsumsi cukup tinggi dan prospek kedepan.

Apalagi saat Natal, Tahun Baru dan Pasca, luar biasa. Bunga tetap menjadi primadonanya. Saat penulis memanfaatkan waktu pagi berbelanja saat Natal dan Tahun baru, wow. Memang hiruk-pikuk orang berbelanja luar biasa padatnya. Selain kebutuhan untuk pesta Natal dan Tahun Baru, tetap tidak melupakan berbelanja bunga.

Rata-rata emak-emak, yang tertangkap mata penulis, selain menenteng bahan belanjaan juga membawa bunga untuk hiasi rumah. Memang bunga saat Natal, Tahun Baru dan Paskah untuk Sulawesi Utara lebih khusus daerah Tomohon, tidak dilupakan.

Ketika penulis beranjak ke kantor (31/12), karena memang masih hari kerja. Terlihat para floris memajangkan bunga-bunga karya tangan mereka. Dan terlihat juga mobil-mobil dalam suasana masih pangi, sudah antrean berbelanja bunga.

Tak tahan melihat fenomena menarik itu, walau akan terlambat ceklok (Absen Elektric) pagi, ya turun juga mendokumentasikan momen yang membangun inspirasi ini. Camera hand phone dapat menangkap keindahan rangkaian bunga dan bunga-bunga siap dirangkai, terpajang di pinggiran rumah sepanjang jalur Rindam Tomohon sampai batas kelurahan Kinilow. Memang jalur ini, daerah para floris binaan-binaan pemerintah pada setiap event Tomohon International Floris Festival (TIFF). Memajangkan bunga mereka.

Dari prospek ini, memang penting bagi pemerintah atau organisasi social masyarakat termasuk Muda Mudi Gereja, untuk mendesgn moment ini, agar lebih di kreatifkan. Karena perayaan Natal, Tahun Baru dan Paskah di kota Tomohon, harus diwarnai event awal seperti: kreasi Natal berhadiah, berbahan baku bunga. Karya-karya tema Natal, Tahun Baru dan Paskah mulai dari taman dan ada maskotnya dari kreasi bunga.

Kreasi-kreasi menjelang puncak perayaan, yang melibatkan komunitas-komunitas akan mewarnai sebelum inti perayaan. Sehingga moment ini, secara otomatis akan menghiasi media social dan akan menjadi perhatian dan jadi entripoint viralisasi Tomohon sebagai kota Bunga, buka jadi plintiran 'Tomohon seperti kota bunga'.

Dengan kreasi-kreasi kegiatan seperti disebutkan diatas, akan lebih mengoptimalkan penggunaan bunga hasil tanaman petani. Kreasi itu akan menopang untuk tingkatkan pendapatan petani. Dan terutama akan berkontribusi positif untuk perekonomia kota Tomohon.

Hasil diskusi dengan floris tadi, untuk harga bunga biasa, artinya untuk siarah ke kuburan mulai dari RP. 35 ribu -- 75 ribu. Untuk pajangan rumah dari harga Rp.75 ribu-350 ribu (kombinasi bunga krisan sprey dan standar serta bunga daun). Dan untuk rangkaian hadiah dari Rp.450 ribu -- Rp.1 juta. Dan itu tergantung keinginan pemesan kombinasi krisan, mawar, kerek lely dan bunga daun.

Jadi memang prospek ini, penting untuk didukung dengan agenda-agenda kreatif sebelum puncak perayaan. Selamat hari Natal 2021 bagi pembaca yang merayakan. Dan Selamat Tahun Baru 2022 bagi kita semua. Mari kita Komitmenkan Tahun 2022 "Damailah Bumi Rumah Kita Bersama, Indonesia Jaya"(#Artur)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun