Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Para Ujung Tombak Pembangunan Pertanian Kota Tomohon, Terus Dibekali Hadapi Permintaan Ekspor Bunga Krisan

11 November 2021   23:08 Diperbarui: 11 November 2021   23:34 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ; Gaya Motivator Saat Menggugah Hati Peserta

Kondisi Agro Ekosistem kota Tomohon, sangat mendukung pengembangan bunga. Dan sejak hadirnya para Zeending, di kota Tomohon, masyarakat Tomohon passion-nya mulai adaptif dengan bercocok tanam bunga.

Bertempat di Aula "Budi Marwoto" show window, 65 petugas pertanian di kota Tomohon mengikuti temu teknis inovasi teknologi Balitbangtan terkait Pengembangan Krisan Dataran Tinggi, untuk menangkap permintaan pasar ekspor.

Para peserta akan menerima materi langsung dari para pakar terkait dengan krisan. Baik dari Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) juga dari Daerah. Materi-materi yaitu: Potensi Krisan di Kota Tomohon, Mother Plant dan teknik pengakaran krisan, teknologi budidaya krisan bunga potong dan Pot Plant Krisan Atau Pengembangan Krisan Pot.

Panitia dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kemtan) di Sulawesi Utara, menformulasi secara interaktif di lapangan dan diskusi dinamis setelah di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kota Tomohon yang diwakili oleh Dr.Karel Lala,SP.M.Si. apresiasi kegiatan ini, karena komitmen Balitbangtan Kementan dalam hilirkan inovasi teknologi krisan sangat luar biasa. Kota Tomohon yang didukung dengan passion dari petani bunga secara turun temurun menjadi modal utama.

Lanjut Lala, kota Tomohon sebagai Kota Bunga, tiada artinya bila tidak didukung dengan passion dari petaninya yang sudah turun temurun mengembangkan bunga. 'Sehebat apapun inovasi teknologi itu disajikan, tapi bila petani tidak berniat dan hanya dipaksakan, tidak akan bermanfaat inovasi itu.

Katanya, 'coba kita lihat di kota Tomohon ini, daerah mana yang banyak mengembangkan bunga ?', tanyanya. Lanjutnya, pasti di daerah Kakaskasen. Bila ada di daerah atau kecamatan lain di kota Tomohon, pasti tidak banyak seperti di daerah kakaskasen.

Atas nama Pemerintah kota Tomohon, beliau apresiasi dan berterima kasih pada Balitbangtan Kementerian Pertanian. Karena saat ini sudah 31 varietas krisan terkoleksi di kota Tomohon.

Di tempat yang sama kepala BPTP Balitbangtan Sulut, Dr.Ir.Ismail Maskromo, M.Si. menyambut baik atensi dari pemerintah kota Tomohon. Demikian dengan para peserta yang terundang dalam kegiatan Temu Teknis ini. Sebagai sumber inovasi teknologi, BPTP Balitbangtan terus menghilirkan hasil karya anak bangsa agar lebih dekat dengan pelaku utama.

Lanjut Ismail, terobosan Kementan sejak tahun 1994, menyatukan fungsi penyuluhan dan penelitian, dalam satu lembaga riset yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Penyatuan ini, sebagai upaya untuk percepat hilirisasi inovasi teknologi hasil penelitian, agar lebih cepat bermuara di tingkat pelaku utama.

Tambahan fungsi BPTP, berupa pelaksanaan bimbingan tekis materi-materi penyuluhan dan diseminasi hasil penelitian/pengkajian teknologi spesifik lokasi, sesuai permentan No.19 Permentan/OT.020/5/2017.,tutur Ismail.

Temu Teknis sebagai sarana pertemuan antara penghasil teknologi dan pelaku antara untuk berkomunikasi. Hasil kajian, Balitbangtan yaitu inovasi teknologi yang prospektif, disosialisasikan untuk direferensi para agen-agen pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Ismail berharap, agar para agen-agen pertanian sebagai ujung tombak penghilir inovasi teknologi pertanian benar menguasai inovasi teknologi itu. Bahkan bukan hanya menguasai ilmunya tapi harus melakukannya dalam 'laboratorium' penyuluh. Baik itu di BPP Kostratani, juga di rumah penyuluh, tutupnya.

Kegiatan temu yang diikuti oleh para penyuluh pertanian/ staf Dinas Pertanian dan Perikanan kota Tomohon, Petugas BPSB kota Tomohon, Peneliti/Penyuluh/Litkayasa BPTP Sulut, menjadi lebih hidup karena suasana dinamis aktif diselingi dengan olah tarik suara, sampai lupa pulang pesertanya.(#Artur)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun