Mohon tunggu...
Arnold C.Turang
Arnold C.Turang Mohon Tunggu... Petani - Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

Serva Ordinem et Ordo Servate - Verba volant Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Nature

PIPEBI Sulut, Gandeng BPTP Bangun Lumbung Pangan Mini Keluarga

26 Maret 2021   14:15 Diperbarui: 27 Maret 2021   05:19 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/foto: Peserta saat mengerjakan pembuatan media dari bahan limbah, nampak koordinator Sie. Pendidikan Cecilia juga menekuni kerjanya.

Pumorouw Manado, 25 Maret 2021.--- Kejenuhan karena pandemic Covid 19 (C19), dimaknai 20 pengurus dan pensiunam Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Sulawesi Utara, dengan kegiatan produktif.

Dengan menerapkan protocol C-19, ibu ibu akan mengikuti materi yang ditawarkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara (BPTP Sulut) yaitu: pemanfaatan limbah rumah tanggan sebagai sarana produksi kebutuhan pangan rumah tangga.

Dr. Steivie Karouw, S.TP, M.Sc. Srikandi Minahasa sebagai Kepala BPTP Sulut, apresiasi program ini, saat menerima laporan dari penyuluhnya (23/03) bahwa ada petugas Pepebi Sulut yang berkonsultasi dan meminta bantuan personal, terkait teknologi tepat guna ramah lingkungan untuk membekali ibu-ibu Pepebi.

Ilustrasi/Foto: Penjelasan materi dari BPTP Sulut dan bahan peraga wadah hasil limbah rumah tangga di manfaatkan sebagai media penanaman
Ilustrasi/Foto: Penjelasan materi dari BPTP Sulut dan bahan peraga wadah hasil limbah rumah tangga di manfaatkan sebagai media penanaman
Sebagai sumber Inovasi Teknologi, ini sebagai sarana penghilirannya. Pemanfaatan pekarangan dengan media limbah, sangat baik. Kegiatan ini sebagai dukungan membangun lumbung pangan mini di rumah tangga.

Lanjut Karouw: “kita dapat bayangkan bila semua ibu-ibu konsisten memanfaatkan pekarangannya, maka akan menekan biaya dapur. Makanan sehat tersedia disekitar kita dan biaya kita tabungkan untuk hal lain. Lahan bukan persoalan, tapi niat untuk melakukan itu yang harus didorong, tutur Karouw.

Konsep yang sudah dikonsultasikan terkait pemanfaatan limbah rumah tanggan seperti: botol air mineral, kemasan kotak mie instan, kantong plastic, air limbah rumah tangga dll untuk kembali dimanfaatkan sebagai media tanam.

ilustrasi/foto: Peserta saat mengerjakan pembuatan media dari bahan limbah, nampak koordinator Sie. Pendidikan Cecilia juga menekuni kerjanya.
ilustrasi/foto: Peserta saat mengerjakan pembuatan media dari bahan limbah, nampak koordinator Sie. Pendidikan Cecilia juga menekuni kerjanya.

Sebagai sumber inovasi teknologi pertanian, kita harus layani permintaan. Siapkan materi dan sarana pendukung mengajar, agar apa yang diharapkan user dapat terjawab. Hilirkan semua inovasi teknologi yang sudah dihasilkan, agar dapat memecahkan permasalahan masyarakat, tutup Karouw.

Ditempat lain, petugas yang telah diperintahkan Arnold C.Turang,SP., melalui surat tugas dengan biaya bersumber dari kegiatan Biaya Oprasional Penyuluh (BOP) menyiapkan bahan ajar. Bahan ajar diambil dari laboratorium penyuluh itu sendiri.

20 (Dua Puluh) peserta masing-masing pengurus Pipebi dan ketua, ditambah 8 (delapan) peserta pensiunan Bank Indonesia, mengikuti pelatihan dengan menerapkan protocol C-19: memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan.

Acara diawali dengan perkenalan, penjelasan singkat materi dan tujuan pembekalan, sekitar 10 menit. Selanjutnya nara sumber memberian contoh dan lanjut peserta praktek. Masing-masing peserta mengerjakan bahan yang dibawa sendiri oleh peserta dari rumah.

Ilustrasi/foto: Saat penjelasan yang akan dikerjakan oleh Narasumber, nampak ibu Yena Arbonas selaku ketua PEPEBI Sulut.
Ilustrasi/foto: Saat penjelasan yang akan dikerjakan oleh Narasumber, nampak ibu Yena Arbonas selaku ketua PEPEBI Sulut.

Masing-masing peserta dapat mengerjakan dengan cepat sebanyak 5 wadah, sebagai contoh praktek. Setelah wadah siap, langsung diberikan benih untuk ditumbuhkan. Hasilnya masing-masing akan memantau dirumah dan dilaporkan ke group Pepebi.

Ibu-ibu begitu antusias mengikuti, dan langsung berdiskusi dengan nara sumber. Menurut salah satu ibu yang terekam nara sumber, bahwa: ‘kita sudah melihat di media online, namun belum yakin untuk dapat buat sendiri. Setelah melihat dan membuat sambil konsultasi,kami dapat membuat sendiri’, tutur ibu Cicilia dan Desy, sebagai coordinator seksi pendidikan Pipebi Sulut.

Selaku ketuan Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia di Sulawesi Utara, ibu Yena Arbonas Hutabarat apresiasi materi dan program yang ditawarkan dan disampaikan BPTP. Bahwa program ini sangat tepat dengan program yang dianjurkan dari pusat, untuk lebih akrab lingkungan.

Yena berharap ibu-ibu dapat memberdayakan limbah plastik dan lainnya yang sudah tidak terpakai menjadi media untuk tanaman. Dengan demikian akan ada sumber pangan sehat di rumah. Karena dengan menanam di runah, akan hasilkan tanaman yang terkontrol, bebas dari residu bahan berbahaya. 

Kegiatan ini juga, sebagai semangat bersama PIPEBI dalam mendukung gerakan PIPEBI ramah lingkungan. Satu hal yang pasti, dengan mengikuti materi-materi ini, ibu-ibu dapat melakukannya dirumah, tambah Sekretaris Pipebi.  

BPTP sebagai sumber inovasi spesifik lokal, akan terus membangun komunikasi dengan pihak PIPEBI untuk dapat mendampingi kegiatan PIPEBI dari budidaya pekarangan sampai proses pengolahan hasilnya.

Kegiatan berlangsung di Kompleks Rumah Dinas BI Pumorow Manado Sulawesi Utara. Bahan ajar yang menjadi contoh, laku habis diambil oleh ibu (#Artur)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun