Ketika mobil mulai bergerak, kaca mobil Yevgeny Prigozhin nampak turun tiga perempat. Tatapan Prigozhin tajam, minim ekspresi, meski kumpulan rakyat Rusia di Rostov malam itu melambaikan tangan dan berteriak menyemangatinya. Prigozhin nampaknya belum akan berhenti.
Langsung saja. Bagi saya, Yevgeny Prigozhin itu memang "Abang Jago".Â
Hanya Prigozhin yang bisa membuat Vladimir Putin pusing kepala, ketika tetiba Pasukan bayaran yang diandalkannya bergerak berbalik arah dari pinggiran Ukraina, membelot, menuju Moskow, ingin mengkudeta Vladimir Putin.
Pergerakan tak terduga itu berlanjut dengan keberhasilan merebut markas militer Rostov, yang artinya tinggal berjarak 200 km dari Moskow.Â
Priogzhin tampak serius, tak main-main, tujuh helikopter Rusia yang dituduhnya menembak pasukannya, dihantamnya. Moskow kalang kabut, kuatir.
Di tengah situasi yang tidak menguntungkan bagi Rusia itu, beruntung bagi Putin, Prigozhin masih bisa ditenangkan. Adalah Presiden Belarusia, Aleksander Lukashenko yang diminta Putin untuk berbicara membujuk, Â menenangkan Prigozhin sepanjang periode kritis itu.
Tidak tampak jelas apa yang ada di balik negosiasi, tetapi kompromi Lukashenko dengan Yevgeny Prigozhin itu berhasil.Â
Tentara Wagner ditarik dari Rostov, dan secara hukum, Yevgeny Prigozhin tidak akan didakwa atas percobaan kudeta itu dan akan menjadikan Minsk sebagai labuhan peristirahatan sementaranya.
***
Peristiwa mengejutkan ini menasbih bahwa Yevgeny Prigozhin dan Batalyon Wagner bentukkannya tak dapat dipandang sebelah mata.
Siapa sangka bahwa dari kabar media, agresifitasnya ini hanya didasarkan rasa kesalnya para para petinggi militer Rusia yang tidak memasok amunisi yang cukup untuk Tentara Wagner, Tentara Bayaran milik Prigozhin. Patut diduga, Prigozhin memiliki misi yang berbeda.
BACA JUGAÂ : Â Ini Tentara Wagner, Tentara Bayaran yang Ingin Mengkudeta Vladimir Putin