Meski akhirnya takluk dari Selandia Baru di babak final, nama Kaledonia Baru berhasil menyingkirkan negara-negara yang lebih difavoritkan seperti Tahiti dan Fiji.
Lebih menariknya, negara kepulauan di Samudera Pasifika yang secara historis adalah jajajan Raja Prancis, Napoleon III ini, ternyata memiliki ikatan yang kuat dengan Indonesia, khususnya ketika bicara tentang orang Jawa.
Dari data sensus penduduk pada 2014 yang menunjukkan jumlah penduduk Kaledonia Baru kurang lebih 268 ribu orang, ternyata kurang lebih tujuh ribu orang diantaranya adalah orang Jawa.
Bagaimana orang Jawa sampai di Kaledonia Baru? Diceritakan bahwa ini dimulai ketika Prancis meminta buruh untuk pertambangan nikel dan perkebunan di Kaledonia Baru kepada Belanda. Akhirnya dikirimlah 170 pekerja dari Pulau Hawa dan tiba di Kaledonia pada 16 Februari 1896.
Perpindahan ini mirip dengan cerita orang Jawa di Suriname tetapi kepindahan ke Kaledonia Baru itu terhenti sejak 1949. Ke-170 orang inilah yang menjadi pionir dari pertumbuhan penduduk orang Jawa disana.
Kisahnya, mereka bahkan masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun generasi terkini sudah lupa, dan hanya menggunakan bahasa Prancis.
Di sepakbola Kaledonia, "rasa" Jawa itu terlihat kental karena salah satu punggawa Timnas Senior Kaledonia Baru bernama Mickael Partodikromo. Nama belakang Partodikromo ini jelas menunjukkan garis turunan Jawa.
Meskipun tidak dikenal sebagai negara yang berjaya di kancah Internasional, namun pemain turunan dari Kaledonia Baru pernah menjadi Juara Piala Dunia.
Adalah mantan bintang Real Madrid, Christian Karembeu yang merupakan pemain kelahiran Lifou, Kaledonia Baru, namun ia memutuskan membela Timnas Prancis yang berhasil menjadi juara Piala Dunia 1998.
Di Piala Dunia U-17 nanti, Kaledonia Baru akan mengandalkan striker Nolhann Alebate. Pemain yang berusia 16 tahun ini, telah mencetak tiga gol dari enam penampilannya.
Alebate memang bermain di klub  paling terkenal di Liga Kaledonia Baru, Hienghen Sport. Hienghen sendiri pernah lolos ke Piala Dunia Antarklub 2019 mewakili Zona Oceania.