Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Israel Dipastikan Absen Piala Dunia U-17, FIFA Stop Prank Indonesia

24 Juni 2023   11:18 Diperbarui: 24 Juni 2023   11:27 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dewan juga menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-17 World Cup 2023" tulis FIFA dari halaman resminya. Ini adalah hasil keputusan sidang FIFA Council di Zurich, Swiss.

Tetiba Indonesia mendapat durian runtuh. Nampaknya FIFA berbalik arah dan lagi sayang-sayangnya sama Indonesia. 

Gelaran Piala Dunia U-17 yang pada awalnya akan dihelat di Peru pada 10 November-2 Desember 2023 mendatang dialihkan ke Indonesia. Kabar baik tentunya.

Jika terwujud, maka Piala Dunia U-17 FIFA 2023 Indonesia akan menjadi edisi ke-19 pelaksanaannya setelah terakhir dilaksanakan terakhir pada tahun 2019 dengan Brasil menjadi tuan rumah.

Sebenarnya turnamen ini dihelat dua tahunan, namun terhenti karena pandemi Covid-19, sehingga edisi 2021 dibatalkan.   

Ada apa sebenarnya, mengapa Peru dicopot sebagai tuan rumah? Menurut berita yang beredar, kondisi Peru yang tidak siap menjadi alasan utama. 

Peru dinilai tidak mampu memenuhi komitmen menyelesaikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen.

Dari pihak PSSI yang nampak sumringah karena ditunjuk FIFA memberi alasan  mengapa Indonesia yang dipilih. Menurut Ketum PSSI, Erick Thohir mungkin saja keberhasilan menggelar FIFA Marchday bulan Juni 2023 menjadi salahs atu alasannya.

Seperti diketahui, dua laga melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo pada 14 Juni 2023 dan Juara Piala Dunia 2022, Argentina di Gelora Bung Karno pada 19 Juni 2023 terbilang sukses.

"Saya belum tahu alasan utama penetapan ini, mungkin saja beberapa faktor positif yang diperlihatkan Indonesia dalam sepak bola dunia selama tiga bulan terakhir" kata Erick Thohir, percaya diri.

"Perbaikan sarana-sarana stadion yang lolos uji kelayakakn FIFA, dan perhelatan dua FIFA Marchday melawan Palestina dan Argentina Juara Dunia Qatar 2022 yang sukses dan menyita perhatian FIFA" tambah pria yang menjabat Menteri BUMN itu.

Lalu apa selanjutnya. Menurut saya, pengalaman kegagalan menghelat Piala Dunia FIFA U-20 sebaiknya membuat Indonesia jangan terlalu senang dahulu, tetapi bisa menyiapkan hal-hal detil secara lebih baik.

Kita tentu ingat bahwa hanya dua bulan sebelum perhelatan FIFA U-20, kita bisa gagal menjadi tuan rumah, karena respon FIFA terhadap "situasi terkini" di Tanah Air saat itu.

Waktu itu, seperti yang diketahui, polemik menolak kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U20 disinyalir menjadi salah satu alasannya. 

Penolakan di beberapa daerah yang memiliki venue penyelenggaraan bahkan mendorong FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023 di Bali.

FIFA yang dipimpin oleh Gianni Infantino ingin menunjukkan bahwa prinsip kesetaraan, Fair Play, anti diskriminasi. Indonesia dianggap tak mampu oleh FIFA karena ini.

***

Di Piala Dunia U-17,  syukurnya Israel yang berada di zona Union of European Football Associations (UEFA) tidak akan tampil di Indonesia karena gagal lolos kualifikasi Piala Eropa U-17 2023. 

Israel sebenarnya sempat berhasil lolos ke babak elit, namun perjalanan Israel terhenti karena menjadi juru kunci setelah gagal bersaing dengan Serbia, Bosnia Herzegovina dan Belarusia.

Artinya, polemik seperti yang terjadi sebelumnya dipastikan tidak akan terjadi lagi. Kecuali tiba-tiba muncul lagi isu baru yang membuat FIFA kembali mencopot Indonesia sebagai tuan rumah.

Saya kira situasi politik menjelang Pilpres, bisa ada-ada saja memunculkan isu yang jauh dari olahraga tersebut. Ini berarti PSSI mesti dengan detil memastikan hal-hal itu tidak membuat FIFA akan menarik penunjukkannya.

Apalagi menurut saya, sebagai Badan Sepakbola Dunia, FIFA memang sangat independent, dan terlalu "sensitif" untuk berbagai isu yang berkaitan dengan prinsip-prinsipnya. Kuatirnya, lepas satu, tapi bisa kena yang lain.

Oleh karena itu, PSSI melalui Ketum Erick Thohir perlu menjalin komunikasi aktif dengan Gianni Infantino, agar FIFA jangan seperti prank, memberikan harapan dengan penunjukkan tetapi jangan terlalu mudah juga mencopot.

Jika sampai terjadi dua kali, di FIFA U-20 dan FIFA U-17, bisa saja ada yang tak beres. Semoga tidak demikian.

SUMBER 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun