"Perbaikan sarana-sarana stadion yang lolos uji kelayakakn FIFA, dan perhelatan dua FIFA Marchday melawan Palestina dan Argentina Juara Dunia Qatar 2022 yang sukses dan menyita perhatian FIFA" tambah pria yang menjabat Menteri BUMN itu.
Lalu apa selanjutnya. Menurut saya, pengalaman kegagalan menghelat Piala Dunia FIFA U-20 sebaiknya membuat Indonesia jangan terlalu senang dahulu, tetapi bisa menyiapkan hal-hal detil secara lebih baik.
Kita tentu ingat bahwa hanya dua bulan sebelum perhelatan FIFA U-20, kita bisa gagal menjadi tuan rumah, karena respon FIFA terhadap "situasi terkini" di Tanah Air saat itu.
Waktu itu, seperti yang diketahui, polemik menolak kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U20 disinyalir menjadi salah satu alasannya.Â
Penolakan di beberapa daerah yang memiliki venue penyelenggaraan bahkan mendorong FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023 di Bali.
FIFA yang dipimpin oleh Gianni Infantino ingin menunjukkan bahwa prinsip kesetaraan, Fair Play, anti diskriminasi. Indonesia dianggap tak mampu oleh FIFA karena ini.
***
Di Piala Dunia U-17, Â syukurnya Israel yang berada di zona Union of European Football Associations (UEFA) tidak akan tampil di Indonesia karena gagal lolos kualifikasi Piala Eropa U-17 2023.Â
Israel sebenarnya sempat berhasil lolos ke babak elit, namun perjalanan Israel terhenti karena menjadi juru kunci setelah gagal bersaing dengan Serbia, Bosnia Herzegovina dan Belarusia.
Artinya, polemik seperti yang terjadi sebelumnya dipastikan tidak akan terjadi lagi. Kecuali tiba-tiba muncul lagi isu baru yang membuat FIFA kembali mencopot Indonesia sebagai tuan rumah.
Saya kira situasi politik menjelang Pilpres, bisa ada-ada saja memunculkan isu yang jauh dari olahraga tersebut. Ini berarti PSSI mesti dengan detil memastikan hal-hal itu tidak membuat FIFA akan menarik penunjukkannya.