Asnawi ini nampaknya bisa dimainkan STY sebagai gelandang, kuat berduel, memiliki passing akurat dan cara membaca permainannya mantap" begitu kata Abe, pandit kampung di bincang Warung Kopi kemarin. Masih hangat euforia bolamania seperti Abe meski laga Indonesia vs Argentina telah usaiÂ
Imajinasi Abe tidaklah salah, komentar mulut besarnya juga pas momentum karena sebagai fans fanatik Manchester City, dia merasa pantas berlagak seperti Joseph "Pep" Guardiola, pelatih hebat di dekade ini. Abe memang sedang menjunjung role play, cara hebat Guardiola mendesain taktiknya.
Jika role play itu secara sederhana berarti bermain peran dan peran itu perlu didesain secara kreatif dan inovatif, maka di sepak bola, Joseph Guardiola memang jagoannya.
Pelatih asal Spanyol yang berhasil membawa Manchester City menjuarai Piala FA, Liga Inggris, dan Liga Champions musim 2022/23 itu memang terbilang jenius soal memodifikasi peran para pemain di timnya.
"Seharusnya, STY mampu belajar dari Guardiola untuk melihat peluang inovasi itu dilakukan di timnas Indonesia," kata Abe, semakin bersemangat.
"Sudah, yang penting timnas tampil semakin baik saja sudah cukup om," balas saya yang mulai bosan dengan komentar Abe.
"Aih..tidak bisa, STY itu dibayar mahal om, jadi harus bisa," kata Abe lagi, kali ini berlagak kayak donatur besar PSSI.
Meski terkadang nampak konyol, tapi menurut saya, apa yang diungkapkan Abe ini menarik untuk dibahas. Lagian menurut saya, harapan dari Abe sudah sedikit tampak dari gaya permainan timnas di bawah asuhan coach Shin Tae-yong.
Sebelum dilanjutkan, sebagai informasi, paling tidak ada 3 (tiga) permainan peran yang berhasil dimainkan oleh Guardiola di tim yang dibesutnya. Pertama, false nine, kedua, inverter full back, dan ketiga, paling anyar halfback John Stones yang berhasil membuat Inter Milan kebingungan di final Liga Champions kemarin.
Pertanyaan besarnya adalah bagaimana inovasi role play ini dapat diterapkan di timnas senior? Mari kita bahas satu per satu.
Pertama, soal false nine. Saat masih menukangi Barcelona, Guardiola terbilang moncer memainkan taktik false nine.