Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erick Thohir "Tobat", Tak Ada Brasil di FIFA Matchday September!

23 Juni 2023   22:38 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:15 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas Argentina dan pemain timnas Indonesia bersalaman. Argentina unggul 2-0 atas Indonesia.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

"Saya pastikan di Bulan September ini kita bakal main. Kalau harus lawan Korea Selatan hingga Jepang, kapan kita dapat poinnya?" ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada sesi konfrensi persi di Gedung Menara, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Euforia kedatangan Timnas Argentina dalam FIFA Marchday kemarin memang perlu dikontrol. Memang ada beberapa perspektif yang muncul di permukaan, salah satunya adalah kemampuan PSSI mendatangkan tim kelas premium untuk beruji tanding dengan Timnas Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Juara Piala Dunia Argentina yang datang ke Indonesia.

Kegembiraan ini bertambah dengan hasil laga yang tak buruk-buruk amat. Marselino Ferdinan dkk memang kalah 0-2 dari Argentina, tetapi prediksi Indonesia akan menjadi lumbung gol salah besar. Konklusi hebatnya adalah, timnas kita bisa bersaing dengan tim papan atas.

Itulah yang membuat di media berseliweran berbagai komentar dari berbagai pihak dengan kepercayaan diri tinggi bahwa timnas kita siap untuk berhadapan dengan tim kuat lain seperti Brasil dan tim-tim Eropa seperti Spanyol dsb.

Perhatikan saja pendapat Kiper Garuda, Ernando Ari usai laga melawan Argentina. "Ingin lagi ya lawan yang levelnya seperti Argentina ini, saya sih berharap, Brasil" ucap Ernando Ari.

Sah-sah saja pendapat demikian. Akan tetapi memang harus ada yang perlu dikontrol, minimal dievaluasi dengan pertanyaan sederhana, apakah memang timnas kita perlu sering berhadapan dengan timnas berlevel tinggi?

Jika kita ingat, Ketua Umum PSSI, Ercik Thohir pernah mengatakan bahwa  salah satu alasan Timnas Argentina didatangkan adalah untuk menambah kepercayaan diri, jam terbang dan pengalaman para pemain sebagai sebuah tim. 

Akan tetapi niat baik tersebut nampaknya perlu dijadwalkan dengan baik, karena kepercayaan diri itu didapatkan bukan dari tim berlevel tinggi saja, tapi dari tim yang setara levelnya atau yang lebih rendah.

Maksud saya begini. Jika melawan Brasil, Argentina, Spanyol terus-menerus dan kalah juga terus menerus dipastikan akan menggerus kepercayaan diri juga, karena bermain bola itu kan perlu menang bukan kalah melulu saja. Setuju kan?

Selain itu, kepentingan peringkat di rangking FIFA juga tak dapat disepelekan. 

Mengapa demikian, karena dari FIFA Matchday kemarin yang diisi dua laga itu, Indonesia tidak mendapat poin yang cukup untuk setidaknya berada di peringkat 150 besar dunia.

Hitungannya seperti ini. Timnas Indonesia mendapatkan 1,77 poin dari hasil imbang melawan Palestina. Di sisi lain, Palestina minus 1,77 poin karena berperingkat lebih tinggi dari Indonesia. Sedangkan,  kekalahan 0-2 dari Argentina membuat Indonesia minus 0,45 poin.

Artinya, Indonesia memang surplus 1,32 poin, tetapi poin itu nampaknya tidak cukup untuk mengatrol atau minimal mempertahankan posisi Indonesia di posisi 149, karena kabarnya negara lain siap melewati peringkat Indonesia yang baru memiliki 1.047,46 poin berdasarkan prediksi ranking terbaru FIFA yang akan dirilis bulan Juli nanti.

Soal rangking ini penting, minimal dari kacamata kapasitas tawar menawar dengan tim yang lebih tinggi peringkatnya, atau berkelas premium. 

Tanpa gelontoran duit yang lebih banyak lagi, maka jangan berharap tim-tim itu mau berhadapan dengan timnas kita---apalagi jika peringkat Indonesia semakin melorot. Alasannya karena untuk kepentingan poin tidak berdampak signifikan bagi tim berperingkat tinggi tersebut ketika melawan tim yang berperingkat jauh lebih rendah.

Selain itu, dikutip dari Kompas.com, menurut pengamat sepak bola, Gita Suwondo,  ranking FIFA merupakan peringkat yang dibuat federasi sepak bola internasional untuk melihat kemajuan anggotanya.

Menurut Gita, ranking FIFA akan berguna saat ada kualifikasi Piala Dunia atau turnamen internasional lain. "Kalau ranking FIFA kita bagus kan kita bisa termasuk di pot 1, pot 2, atau pot 3" kata Gita, Rabu (21/6/2023).

Itulah yang membuat Ketum PSSI, Erick Thohir nampaknya bergerak cepat untuk mereset pola pemikiran uji tanding timnas berhadapan dengan timnas kelas satu. 

Dalam konfrensi pers hari Jumat (23/6/2023), Erick mengungkapkan pendekatan berbeda untuk FIFA Matchday September nanti.

Kabarnya PSSI sudah mengirimkan undangan ke 4-8 negara, dan tak ada lagi tim seperti Brasil dan sejenisnya yang diundang. 

Erick berusaha lebih bijak dan fokus agar timnas Indonesia dapat meraih tambahan poin yang signifikan untuk kepentingan rangking FIFA.

Kabarnya, negara tetangga Malaysia sedang dijajaki untuk menjadi lawan, atau negara dengan level yang hampir sama, selain itu Erick bahkan menegaskan bahwa negara Asia dengan level seperti Korea Selatan dan Jepang tidak akan diundang, karena kontraproduktif untuk kepentingan kenaikan rangking FIFA.

"Saya pastikan di Bulan September ini kita bakal main. Kalau harus lawan Korea Selatan hingga Jepang, kapan kita dapat poinnya?" ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada sesi konfrensi persi di Gedung Menara, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Hal ini tentu positif. Lagian puja-puji atas timnas Indonesia nampaknya perlu segera kembali diuji dengan tim berlevel serupa, dengan tanya, apakah Garuda mampu menang dengan tim level yang sama ataukah penampilan bagus lawan Argentina kemarin hanyalah sebuah kebetulan? 

Kita tunggu saja.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun