Perhatikan saja bagaimana Marc Klok bernyanyi sambil menutup mata, dan sesudah lagu usai Marc Klok lalu memekik, berteriak, bagai merasakan bagaimana nafas "Indonesia Raya" itu menggerakannya untuk tampil hebat di Gelora Bung Karno.
Rupa-rupanya Timnas Malaysia juga getol melakukan naturalisasi pemain. Nampaknya sudah dari dulu, tetapi mungkin gegara grogi dengan pergerakan naturalisasi Indonesia, maka Malaysia mengebut, bergerak lagi lebih cepat.
Di turnamen Piala AFF 2022 saja, tercatat Malaysia membawa tujuh pemain naturalisasi. Mereka adalah Darren Lok, Stuart Wilkin, Sergio Aguero, Quentin Chen, Lee Tuck, Brendan Gan, dan David Rowley.
Terakhir ada tambahan lagi, dengan nama-nama beken di Liga Malaysia; La'Vere Corbin-Ong, Junior Eldstal, Nooa Laine, Natxo Insa, Endrick dos Santos, Paulo Josue, dan Lee Tuck.
Akan tetapi cerita tentang para pemain naturalisasi Malaysia itu tak selalu membawa cerita manis, khususnya hubungan antara netizen dengan para pemain naturalisasi ini. Selain tidak kunjung membawa prestasi, terakhir hal non teknis pun disinggung netizen Malaysia.
Ceritanya begini. Di laga FIFA matchday kemarin, Malaysia yang dibesut oleh Kim Pan Gon memang mampu menang atas dua lawannya, Kepulauan Salomon dan Papua Nugini, dengan skor masing-masing 4-1 dan 10-0.
Namun, karena mungkin merasa laga itu tak semenarik Indonesia vs Argentina, maka para penggemar Malaysia mulai melongok hal lain yang non teknis.
Adalah gelagat para pemain naturalisasi takkala menyanyikan lagu kebangsaan "Negaraku" yang menjadi sasaran.
Netizen Malaysia tak terima, bahwa para pemain naturalisasi itu tak menghafal lagu kebangsaan. Semangat nasionalisme para pemain naturalisasi Harimau Malaya pun dipertanyakan.
Rupanya, ada pemain naturalisasi yang memilih diam atau berupaya menyanyi tapi tak tampak sempurna di mata netizen Malaysia. Alhasil, cemooh pun berdatangan.
Menariknya dalam cemooh itu, publik Malaysia membandingkan tingkah laku para pemainnya dengan pemain timnas Indonesia saat laga melawan Argentina. Hebatnya, dalam kegeraman mereka, Jordi Amat cs mendapat pujian setinggi langit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!