Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terlambatkah STY Memainkan Yakob Sayuri?

20 Juni 2023   11:48 Diperbarui: 20 Juni 2023   11:55 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yakob Sayuri, Pemain Timnas Indonesia I Gambar: Instagram PSSI

Lihat..lihat...lihat itu. Yakob, Yakob...Aduhhh Yakob eeee" teriak anak-anak yang sedang nobar, melihat aksi dari pemain Timnas Indonesia bernomor punggung 22. Memang mereka menunggu pemain seperti Yakob dapat masuk lapangan dan bermain saat laga Indonesia vs Argentina itu.

Yakob yang dimaksud adalah Yakob Sayuri. Pemain yang tampil mengkilap bersama klubnya, PSM Makassar di Liga 1 musim lalu. Penampilan apiknya membuat PSM Makassar keluar menjadi kampiun Liga 1, prestasi yang tak main-main.

Di laga versus Argentina, Yakob memang baru masuk pada menit ke-85, tapi tak terlambat untuk melihat aksi hebatnya.

Perhatikan saja, dalam sebuah kesempatan, Yakob menunjukkan kecepatannya ketika melakukan aksi one two dengan Marc Klok, kecepatannya mampu melewati Giovani Lo Celso, gelandang asal Villareal.

Penonton di Gelora Bung Karno spontan bersorak, sayang, Yakob harus terhenti. Di kesempatan lain, tak main-main aksi Yakob Sayuri berhasil mengelabui Lucas Ocampos. Soal si Ocampos ini, inilah aktor kemenangan Sevilla saat menjadi juara Liga Eropa mengalahkan AS Roma.

Menyisir dari garis lapangan,  Yakob Sayuri melewatkan bola dengan cantik melewati Ocampos, sorakan kembali bergema, sayangnya karena pressing tinggi pemain Argentina, Yakob tak bergerak lebih jauh lagi.

"Terlambat nih Yakob masuk" ketus salah satu anak lagi, bergaya lebih hebat dari pandit televisi yang disewa RCTI. Tapi tak ada yang merespon, mungkin setuju mungkin juga tidak.

Akan tetapi jikalau mau dijadikan serius secara teknis, benarkah Yakob Sayuri terlambat dimasukan oleh coach Shin Tae-yong dalam laga tersebut (STY)?

Saya kira tidak sesederhana untuk menjawab ya dan tidak. Maksud saya begini, kita bisa mulai dengan melihat peran yang dimainkan oleh Ivar Jenner, pemain naturalisasi yang digantikan oleh Yakob Sayuri.

Bisa dibaca bahwa STY memang membuat timnas kokoh dalam bertahan dengan kehadiran Ivar Jenner. Karakter bermain Ivar Jenner adalah gelandang pengangkut air, box to box, kuat dalam bertahan tapi kuat juga ketika transisi menyerang.

Contoh yang tepat untuk menggambarkan keinginan STY adalah gaya Adrien Rabiot di Juventus atau Luca Modric di Real Madrid. Untuk nama terakhir, menurut saya agak sedikit lebih agresif.

Tujuannya jelas untuk menjaga keseimbangan. Menurut saya, jikalau disainnya seperti itu maka jelas bahwa Ivar Jenner bermain cukup baik.

Jenner berhasil membaga pergerakan Giovani Lo Celso yang didaulat sebagai playmaker dan tiba-tiba sudah muncul di depan gawang Emiliano Martinez di penghujung babak pertama. 

Jika tendangannya lebuh keras dan akurat, gawang Argentina dapat bobol, satu-satunya peluang on target bagi Indonesia di babak pertama.

Lalu bagaimana dengan Yakob Sayuri? Gaya bermain seperti apa yang diinginkan oleh STY. Menurut pengamatan saya, STY sangat menghargai kualitas Yakob, terutama kecepatannya, namun STY masih belum menemukan posisi yang tepat bagi Yakob untuk gaya main yang dia inginkan.

Jika di PSM, Yakob bermain sebagai wing-back atau penyerang sayap, maka ketika membela Timnas Indonesia, STY kerap mengganti peran-peran untuk Yakob Sayuri.

Terkadang Yakob menjadi bek kiri dalam skema 4-3-3 atau 4-4-2 mengganti peran Pratama Arhan, atau menjadi bek kanan mengganti peran Asnawi Mangkualam. 

Ajaibnya, di beberapa partai terakhir, Yakob diperintah untuk bermain lebih ke tengah, menjadi gelandang dalam skema 5-3-2.

Ketika mengganti Ivar Jenner, maka Yakob Sayuri akan berdiri sejajar dengan Marck Klok dan Marselino Ferdinan. Aneh kan?

Dugaan saya begini. STY mengapresiasi kecepatan, akselerasi dan kemampuan shot dari jarak jauh Yakob Sayuri, tapi meragukan kemampuan bertahan Yakob, atau merasa ada yang lebih baik kemampuan defensifnya. Masuk akal kan?.

Ketika bertahan, apalagi melawan tim yang berpostur tinggi, Yakob nampaknya sulit melakukan duel udara, jika posisinya lebih dalam. Akan tetapi, menjaga agar Yakob tetap ke tengah, maka pilihannya adalah menjadi gelandang.

STY nampak berjudi dengan memasukkan Yakob Sayuri---kuatir pertahanan menjadi lebih lemah, namun papan skor memang mendukung itu.

 Yakob diharapkan dapat melakukan tusukan ke lini pertahanan Argentina dengan kecepatannya dan mampu membuat peluang atau mencetak gol. Itu harapannya, tapi Argentina jelas sangat tangguh. Harapan itu tak jadi kenyataan.

Jadi kembali ke pertanyaan awal, apakah terlambat memasukkan Yakob Sayuri? Jawaban saya pendek saja. 

Jikalau soal kebutuhan taktik, tidaklah terlambat, namun jika harus memilih, mungkin sesekali Yakob perlu didorong lebih ke depan menemani striker. Hanya pemain cerdas saja yang bisa digonta-ganti posisinya. Yakob punya kualitas untuk itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun