Konon Garnacho memilih nomor punggung 28 untuk mengekor Ronaldo. Cristiano Ronaldo memang menggunakan nomor punggung 28 ketika mampu menembus skuad utama Sporting CP pada musim 2002/2003.
Asnawi Pecundangi Garnacho
Lupakan dulu tentang setumpuk pujian untuk harap Garnacho, karena setelah masuk di menit ke-60 itu, Garnacho tak dapat berbuat banyak. Bergerak dari sektor kanan pertahanan Indonesia, Garnacho berhasil "dipecundangi" Kapten Indonesia, Asnawi Mangkualam.
Garnacho memang jago dengan liukan, drible dan kecepatannya. Akan tetapi malam di Gelora Bung Karno itu menjadi milik Asnawi.
Jika Garnacho ingin memasuki kotak penalti, tekel Asnawi bersih menghentikannya. Ketika Garnacho seperti sudah unggul jarak, datanglah Asnawi dengan kecepatan seperti The Flash, dan menghentikannya.
Bahkan di suatu kesempatan, sesudah Asnawi menekelnya dan merebut bola darinya, Garnacho bahkan balas menekel Asnawi. Garnacho yang merasa laga itu menjadi mudah, lalu memaksa dirinya untuk seperti bermain di Liga Inggris. Keras dan tak mudah.
Jelas Asnawi berhak atas pujian dengan penampilannya ini. Rencana pelatih Argentina, Lionel Scaloni yang ingin Garnacho menjadi pengubah laga, juga gagal total. Bahkan dibandingkan laga melawan Australia, kali ini Garnacho berhasil dibuat mati kutu oleh Asnawi.
Apakah ini berarti Asnawi akan dilirik oleh Manchester United? Mungkin saja, apa yang tak mungkin bagi sebuah penampilan hebat. Jika MU merasa bahwa Diogo Dalot dan Tyrell Malacia sudah tak maksimal lagi, Asnawi perlu dipertimbangkan.
Jika Erik Ten Haag masih kurang yakin, tanyakan saja pada Garnacho, karena Garnacho nampak meringis kesakitan setelah dikejar, ditekel dan balik menekel Asnawi. Hebat kan Asnawi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H