Di musim ini saja, sudah beredar wacana bahwa Lukaku akan segera dikembalikan ke Chelsea, dan sedihnya kabarnya Chelsea juga tidak merencanakan Lukaku untuk menjadi bagian revolusi masa depan mereka.
Pasalnya, adalah kontribusi minim dari Lukaku. Tercatat Lukaku baru menciptakan dua gol dan satu assist dalam 11 pertandingan bersama Inter selama setengah musim terakhir. Ya, sebelumnya Lukaku lebih banyak menderita cedera.
Tapi sebelum final Liga Champions, sudah ada wacana bagus untuk Inter Milan. Euforia masuk final Liga Champions 2022/23 ini membuat Inter kembali berencana memperpanjang masa pinjaman pemain berusia 29 tahun itu untuk semusim lagi.
Ya, sekembalinya cedera, kontribusi Lukaku lumayan. Meski tak lancar mencetak gol, kehadirannya di lapangan mampu menggantikan peran Edin Dzeko yang tak muda lagi.
Lukaku mampu menggunakan kelebihan fisiknya untuk menahan bola, dan membuka ruang untuk Lautaro Martinez, pangeran Inter Milan sebenarnya.
Akan tetapi sesudah laga final Liga Champions, yang berakhir dengan kekalahan Inter dari Manchester City, 0-1, melalui gol semata wayang Rodrigo, maka nasib Romelu Lukaku berada di ujung tanduk.
Musababnya adalah aksi Lukaku di lapangan, yang mengundang decak kagum pendukung Manchester City, tapi memicu kegeraman pendukung Inter Milan.
Yang paling fenomenal yang diingat adalah kejadia di menit ke-70, atau dua menit sesudah gol dari Rodri. Â
Dalam sebuah kemelut di kotak penalti City, pemain Inter, Federico DiMarco, menyundul bola yang sebenarnya sulit dijangkau kiper City, Ederson, bola membentur mistar gawang dan kembali ke depan gawang.
Bola rebound itu lantas kembali disundul DiMarco. Bola yang sudah mengarah ke gawang itu ternyata berhasil ditahan oleh pemain lain, yakni Romelu Lukaku.
Romelu Lukaku menyelamatkan gawang Manchester City. Begitu kira-kira.