Pertanyaan tentang mengapa ketika melawat ke Beijing, Tim Nasional Argentina tidak menghadapi Tim Nasional China yang bertindak sebagai tuan rumah akhirnya terjawab paripurna.
Seperti yang diketahui, Federasi Sepakbola Argentina sudah merilis secara resmi jadwal pertandingan dalam rangka FIFA Match Day pada Juni 2023. Ada dua negara Asia yang akan didatangi, yakni China dan Indonesia.
Hanya berbeda dengan Indonesia dimana timnasnya sendiri yang akan berhadapan dengan Lionel Messi cs di Jakarta, maka di China, bukan tuan rumah, tetapi Tim Nasional Australia yang akan berhadapan dengan Albiceleste di Beijing pada 16 Â Juni 2023.
Apa pasalnya? Awalnya yang muncul di permukaan hanyalah alasan soal adanya relasi atau kerjasama antara perusahaan kedua negara---Australia dan China.
Begini. Laga mendatangkan Argentina itu disponsori oleh China Rainbow Internationa Investment Co Ltd yang didukung oleh sebuah grup usaha bernama Modun grup yang berasal dari Melbourne, Australia.
Selain kedua perusahaan itu, Asosiasi Sepakbola Beijimg, Â Beijing Yoqang Gengyun Sports Culture Co Ltd, dan Grup Industri Olahraga Provinsi Shanxi Co. Ltd juga ikut terlibat di dalamnya.
Australia tentu saja gembira. Melalui CEO Footbal Australia, James Johnson, Socceroos menyatakan bahwa adalah kebanggaan menghadapi Argentina yang adalah tim nasional nomor satu dunia, setelah menjuarai Piala Dunia 2022 lalu.
"Sepak bola benar-benar permainan global dan Australia diundang untuk memainkan pertandingan ini di China, melawan timnas nomor satu dunia" kata Adam Johnson.
"Hal ini mencerminkan Australia dalam sepak bola dan rasa hormat yang dimiliki negara-negara teratas untuk kedua tim nasional senior kami" tambah Johnson.
Johnsin juga memungkasi bahwa laga di China juga akan bersejarah karena sudah sangat lama Australia tidak bertanding di China, dan ini semua hanya karena dukungan Pemerintah China dan Australia.
"Sudah 15 tahun sejak tim nasiona pria senior kami bermain di China, dan kami sangat bersemangat untuk kembali menghadapi Argentina di stadion yang baru direnovasi di Beijing" pungkas Johnson.
Meskipun terlihat wajar dan sah-sah saja, namun memang ada beberapa hal yang janggal. Pertama, Â jikalau Australia merasa lebih pantas menghadapi Argentina, bukankah China juga bukanlah negara yang buruk-buruk amat di sepakbola. Apalagi jika bicara kekuatan ekonomi. Saya kira tanpa bantuan Australia pun, China bisa dengan mudah mengundang Argentina.
Kedua, baru kemarin Australia bertemu Argentina, yakni ajang prestisius yakni di Piala Dunia 2022 lalu. Di babak 16 besar. Argentina mengandaskan Australia dengan skor 2-1 melalui gol Messi dan Julian Alvares.
Nah, sekarang bertemu lagi, bukannya seharusnya bosan?
Ternyata ada alasan lain. Dari media China Ppsports disebutkan dengan tegas alasan yang lebih mengejutkan, yakni kegagalan China berhadapan dengan La Albiceleste disebabkan adanya pejabat Asosiasi Sepak Bola China (CFA) yang ditangkap.
Jadi begini cerita singkatnya. Ada seorang Wakil Eksekutif CFA yang bernama Chen Yongliang yang sudah sejak Tahun Baru Imlek atau Januari 2023 sudah membangun komunikasi intens dengan pihak Argentina.
Jika di Januari maka bisa diduga bahwa persiapan itu sudah mengatur persiapan tingkat akhir, akan tetapi sialnya, di medio persiapan akhir itu Chen Yongliang ditangkap karena tindak korupsi.
Meski di media tidak dijelaskan tentang korupsi apa yang dilakukan oleh Chen Yongliang, namun kemungkinan besar berkaitan dengan posisinya di CFA. Untuk "menyelamatkan" laga lawan Argentina ini, kabarnya pihak operator pertandingan sudah menghubungi  Wakil Presiden CFA Du Zhaocai, untuk berkoordinasi.
Sayangnya, Du Zhaocai yang melihat ada yang tidak beres, dan tentu saja melihat perilaku korupsi tidak bisa ditolerir, makanya Du tidak menyetujui laga timnas China melawan Argentina.
Singkat cerita, di FIFA Match Day, China hanya akan berhadapan dengan Palestina dan Myanmar, dan batal melawan Argentina.
Mungkin saja untuk menjaga relasi dengan sponsor dan ada kerjasama antar kedua negara, maka Tim Nasional Australia yang dipilih menjadi lawan Argentina.
***
Meskipun nampak tak biasa, saya kira kejadian ini bisa jadi pelajaran bahwa event sebesar apapun bisa batal karena perilaku tidak profesional dan melanggar hukum.
Jika benar seperti yang diberitakan media, maka China memang tegas untuk menindak dan melakukan kebijakan yang keras sebagai wujud tanggung jawan terhadap tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk korupsi.
Laga Tim Nasional Indonesia melawan Argentina sudah di depan mata. Kurang dari sebulan lagi, jika agendanya tetap di tanggal 19 Juni mendatang. Kita berharap yang sudah pasti ini, tidak akan terganjal oleh hal-hal non teknis seperti yang terjadi di China sana.
Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H