Inilah yang membuat Erick Thohir melihat bahwa perlu kebijakan strategis yang tidak membebani Indra Sjafri untuk menyiapkan Timnas Indonesia U-22 agar lebih kuat, jalannya adalah mencari Direktur Teknik, dan hebatnya Erick Thohir berencana untuk mencari pengganti Indra Sjafri dari Jerman.
"Salah satunya saya sudah bicara dengan Jepang, nanti kita kerja sama mengenai bench marking liga dan wasit. Dengan Jerman kita akan tanda tangan bench marking liga, dan salah satunya mencari direktur teknik" kata Erick, saat ditanya tentang Direktur Teknik baru PSSI.
***
Apakah ini sebuah keputusan yang bijak, menurut saya ; iya. Lagian Erick Thohir juga bukanlah orang baru di sepak bola yang akan membuat kebijakan tanpa mengetahui dampak dari kebijakan tersebut.
Selain itu, mengharap Indra Sjafri merangkap jabatan juga bukanlah hal yang mudah, melihat spesifikasi kerja yang cukup kompleks seorang Direktur Teknik.Â
Paling tidak, secara ringkas ada 4 (empat) tugas dari Direktur Teknik. Pertama, menjadi kordinator terhadap rencanga pengembangan pembinaan pelatih dan wasit, termasuk memperbaiki lisensi pelatih dan wasit. Kedua, Scouting dan pembinaan atlit sepak bola muda dan berbakat. Ketiga, membuat standarisasi SSB, dan terakhir, membawahi timnas level Kelompok Umur.
Jika kita lihat rekam jejak dan apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri, maka yang paling kelihatan dalam tugasna sebagai Direktur adalah keaktifannya terhadap perekrutan pemain muda dari berbagai pelosok tanah air, dan tentu saja tanggung jawabnya terhadap timnas kelompok umur.
Indra Sjafri dalam berbagai kesempatan menyebutnya sebagai program grassroots atau akar rumput.Â
"Program grassroots akan jadi prioritas kami karena di sana menjadi pondasi atau fundamental sepak bola Indonesia kedepan," capa Indra Sjafri.
Inilah mungkin yang membuat, Indra Sjafri akhirnya dianggap menjadi sosok yang paling pantas ketika membesut talenta muda, di Garuda Muda, dan hasilnya terlah kelihatan.
Jadi apakah pergantian Indra Sjafri ini adalah sebuah pilihan yang baik? Sekali lagi ya. Asal dengan satu syarat penting, kedatangan orang baru tidak mengganggu, atau membuat irisan tak penting namun seharusnya memperkuat Indra Sjafri yang telah terbukti mempersembahkan gelar juara.