Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Peran Penting Komang Teguh, Sergio Ramos Timnas U-22

18 Mei 2023   22:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:35 5194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai disini, saya menyadari bahwa Komang Teguh tidak tepat sebagai seorang Pepe, tapi lebih menyerupai rekan Pepe waktu di Real Madrid, Sergio Ramos. Ini baru pas.

Sama-sama emosional, arogan, tapi Ramos jelas lebih berkelas daripada Pepe. Kasarnya Ramos itu tidak sangat terlihat, tetapi mematikan lawan. Ramos juga pandai dan memimpin irama ketika akan menekan lawan secara psikologis.

Bagi saya begini. Komang Teguh memang masih belum matang soal arogan dan tergolong kasar seperti Sergio Ramos, tapi soal menghentikan lawan, dan memainkan peran penting yang menekan lawan secara psikologis, Komang sudah mulai dapat diperhitungan.

Perhatikan saja ketika Bagas jatuh bersimbah darah saat berduel dengan pemain bernomor 11 Thailand, Pim Pang atau siapa namanya itu. Komang Teguh menjadi pemain yang paling reaksional.

Komang melompat-lompat, seperti orang histeris, berteriak, meminta wasit segera mengeluarkan kartu merah bagi Pim Pang itu. Pim Pang sudah ketakutan, jika dikeluarkan, Thailand sudah tamat sebelum 90 menit usai.

Komang selalu ada saat keributan, atau bahkan terlibat aktif di dalamnya. Jika teliti melihat video awal saat ofisial kita dihantam keroyok pihak Thailand, maka Komanglah yang berlari lebih dahulu menghantam kepala pemain Thailand.

 Komang Teguh, dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart, berkelahi di pinggir lapangan (Photo by Nhac NGUYEN / AFP)(NHAC NGUYEN/AFP) via Kompas.com
 Komang Teguh, dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart, berkelahi di pinggir lapangan (Photo by Nhac NGUYEN / AFP)(NHAC NGUYEN/AFP) via Kompas.com

Sesudah itu baru si Soponwit Rakyart, kiper Thailand mengejar Komang untuk berduel dan tertangkap basah wasit kedua pertandingan, yang diminta untuk menunjuk siapa para pelaku keributan.

Bukankah yang dilakukan Komang ini merugikan timnas? Jawabannya tentu saya ya---jika sudah berkaitan dengan hukuman atau terkena kartu merah. Namun, jika ini dilihat dari sisi kepentingan menekan lawan secara psikis dan psikologis, maka Komang jelas sangat dibutuhkan.

Coba sebutkan tim mana yang sukses tanpa pemain dengan tipe seperti Komang? Real Madrid dengan Sergio Ramos, Barcelona dengan Dani Alves, lalu Argentina,aih, lihat saja model Nicolas Otamendi, Rodrigo de Paul atau Leandro Paredes, berani menyentuh Lionel Messi maka ketiga pemain ini akan melindungi Messi, dengan cara mereka.

Artinya begini. Peran Komang Teguh penting sekali. Bukan semata soal teknis, tetapi di non teknis, dapat dikatakan krusial. Bayangkan saja, bagaimana jika tidak ada yang memprotes keras, dan menekan wasit ketika Bagas berdarah-darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun