Fokus Der Panzer pada lini tengah membuat lini belakang mereka terlihat lebih lambat, Niklas Sule dan Rudiger, lebih suka bertahan di garis sejajar, menunggu. Ketika itu terjadi, Enrique memilih memasukan Morata, yang lebih agresif dan pandai memanfaatkan ruang.
Tak perlu waktu lama, baru sekitar 12 menit, yakni di menit ke-62, Â striker asal Attletico Madrid itu lalu mencetak gol. Memanfaatkan terlambatnya Niklas Sule mengcover bola umpan Jordi Alba, Morata bergerak dan dengan sontekan keras, menceploskan bola ke gawang Neuer.
Terlihat Spanyol berubah menjadi lebih agresif dengan kehadiran Morata. Enrique lalu nampak bersorak kegirangan ketika gol ini terjadi.
Di poin ini, saya kira Enrique unggul atas Hansi Flick, meski pada akhirnya terjerembab kembali ketika ada pergantian pemain kontra produktif  ketika memasukan Koke dan Nico Williams.
Ketiga, perjudian yang berhasil dari Hansi Flick di menit ke-70, memasukan Niclas Fullkrug dan Leroy Sane.
Sempat dibuat pusing tujuh keliling atas gol Morata tersebut, berselisih 8 menit sesudah gol Spanyol, Hansi lalu membuat pergantian taktis nan berani. Niclas Fullkrug dan Leroy Sane dimasukan menggantikan Mueller dan Gundogan.
Jelas dengan pergantian ini Jerman menjadi agresif. Hanya memang beresiko, karena membuat lini tengah Der Panzer menjadi minus setelah keluarnya Gundogan.
Beruntung bagi Hansi, Enrique melakukan pergantian pemain di lini tengah mereka, yakni mengeluarkan Gavi diganti dengan Koke, serta Assensio diganti oleh Nico Williams.
Apa dampaknya? Masuknya Koke jelas membuat Spanyol menjadi lebih defensif, Koke diinstruksikan lebih turun ke bawah mendampingi Busquets, menjadi tembok di depan lini belakang Spanyol.
Williams sendiri masuk sebagai pemain yang diharap dapat menggunakan kecepatannya secara maksimal ketika Spanyol melakukan serangan balik. Artinya, jarak pemain Spanyol tidak serapat sebelumnya.
Disinilah kehadiran Sane dan Fullkrug menjadi efektif. Fullkrug membuat Rodri dan Laporte tidak bisa lebih maju ke depan, sedangkan Sane berhasil membuka ruang dari sisi sayap, sehingga Jamie Musiala mendapat ruang lebih untuk menunjukan eksplosifitasnya.