Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sadio Mane Menari, Mo Salah Menangis, Senegal Ukir Sejarah

7 Februari 2022   05:35 Diperbarui: 7 Februari 2022   08:17 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio Mane, Pemain Terbaik Piala Afrika 2021I Gambar : Reuters

Setelah tendangan penaltinya menghujam sisi kanan gawang kiper Mesir, Gabaski, Sadio Mane membentangkan kedua tangannya sambil berlari. Para pemain dan ofisial Senegal, ikut mengejarnya sambil berteriak, tertawa histeris. Senegal ukir sejarah dengan menjuarai Piala Afrika untuk pertama kalinya.

Di sisi lain, Mo Salah hanya bisa berjongkok sambil menundukkan kepala. Dia tak bisa berkata apa-apa. Cukup lama, banyak sekali yang dia pikirkan, termasuk bertanya, mengapa dia tak bisa mengambil peran di babak adu penalti itu. Dia berharap dialah pahlawannya, tapi kenyataannya berbeda 180 derajat.

Siapapun yang menyaksikan final Piala Afrika 2021 ini melihat bagaimana berbagai drama terjadi, dengan ketidakpastian untuk berbagai prediksi yang menyertainya. Bagaimana tidak, timnas Mesir nampaknya akan dinaungi dewi fortuna untuk beberapa hal yang terjadi selama 120 menit.

Lihat saja, di menit ke-7, Sadio Mane gagal menuntaskan tugasnya setelah Senegal mendapat hadiah tendangan penalti. Tendangan Mane ke sisi kanan, berhasil ditepis Gabaski. Bukan itu saja, banyak peluang emas Senegal yang juga digagalkan baris pertahanan atau pupus di tangan Gabaski.

Akhirnya kiper Mesir benama lengkap Mohamed Abou Gabal Ali yang bermain di klub Mesir, Zamalek itu dinobatkan menjadi man of the match. "Nothing to say.." begitu kata Gabaski yang terlihat menitikan air mata setelah menerima penghargaan itu.

Sadio Mane Merayakan Kemenangan Senegal bersama rekan-rekannya I Gambar: Reuters
Sadio Mane Merayakan Kemenangan Senegal bersama rekan-rekannya I Gambar: Reuters

Secara statistik, memang Senegal mendominasi. Senegal melepas 6 tendangan shot on target, dan 5 off target, berbanding hanya 3 milik Mesir. Penguasaan bola, Senegal unggul tipis 53 persen, berbanding 47 persen.

Timnas Mesir di laga ini, dapat dikatakan sekali lagi, menunjukkan kolektivitas dan compactness yang hebat. 

Meskipun menghadapi Senegal yang kuat secara ofensif Mo Salah dkk berhasil memaksa Singa Teranga untuk bermain selama 120 menit, tanpa mampu mencetak sebiji golpun.

Sesudah 120 menit, penikmat bola, pasti mengira bahwa Mesir lah yang akan menang karena pengalaman yang terjadi sebelumnya. Singa gurun itu memang tampak hebat soal mental di perpanjangan waktu dan adu penalti sepanjang turnamen berlangsung.

Berturut-turut Pantai Gading, Maroko, dan tuan rumah Kamerun dihajar Mesir baik mengalami kekalahan melalui gol di extra time ataupun kalah di babak adu penalti.

Puncaknya nampak di semifinal. Menghadapi tekanan suporter dan tim tuan rumah Kamerun, yang tampil trengginas dengan top skor sepanjang turnamen Vincent Abubakar, Mo Salah dkk berhasil menang.

Akan tetapi begitulah hidup. Realitanya tidak bisa dihitung secara matematis, bahwa timnas Mesir yang dinaungi dewi fortuna sepanjang turnamen disokong mental yang hebat di babak adu penalti, mesti gagal dan tertunduk sedih.

Stadion Elembe menjadi saksi, bahwa pemain seperti M Abdelmonem, dan Mohanad Lashean tak mampu menahan tekanan di babak final setelah tendangannya tak mampu membobol gawang kiper Senegal asal klub Chelsea, Edouard Mendy.

Di sisi lain, Sadio Mane yang gagal sebagai algojo, dengan dingin menaklukan Gabaski, dan membawa Senegal menjadi juara Piaa Afrika 2021.

Mane menjadi algojo kelima dan penendang keempat yang berhasil, setelah Kapten, Koulibaly, Abdou Diallo, dan B Dieng seteleh Bouna Sarr sempat memberi harap bagi Mesir setelah gagal menunaikan tugasnya.

***

Mata penikmat bola pasti menunggu gestur di antara dua sahabat, Sadio Mane dan Mo Salah. Kamera di layar kaca, bergantian menampilkan paradoksial yang terjadi. Sadio Mane bergembira, menari, berlari ke mana-mana, dan Mo Salah hanya terdiam, menangis, dan tertunduk.

Cukup lama ini terjadi. Sadio Mane belum menghampiri Mo Salah untuk menghiburnya. Terlihat hanya Kapten Senegal, Koulibaly yang menghibur Abdelmonem yang tak bisa berkata apa-apa, dan pemain bernomor punggung 7, M Trezeguet yang menangis seperti anak kecil.

Sadio Mane, Pemain Terbaik Piala Afrika 2021I Gambar : Reuters
Sadio Mane, Pemain Terbaik Piala Afrika 2021I Gambar : Reuters

Setelah Mo Salah dan rekan-rekannya, mencoba kuat dan menghampiri para suporter, sesaat setelah itu Sadio Mane menghampiri Mo Salah dan mencoba menghiburnya. Mo Salah masih mencoba melihat kamera, dan nampak belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya dikalahkan oleh kompatriotnya di Liverpool itu.

Di balik layar, terlihat bahwa kedua pemain memang sedang terus berkompetisi menjadi yang terbaik di Afrika. Mo Salah menjadi pemain terbaik Afrika 2017, 2018 sedangkan Sadio Mane, menjadi yang terbaik di 2019. 

Kemenangan Senegal, sepertinya akan membuat gelar pemain terbaik Afrika milik Mane akan sama dengan yang dimiliki Salah, apalagi Sadio Mane juga sudah didaulat menjadi pemain terbaik di turnamen Piala Afrika 2021 di Kamerun ini.

Apapun kompetisi di antara keduanya, sekali lagi Senegal telah dibawa Mane untuk mengukir sejarah dengan menjadi juara Piala Afrika untuk pertama kalinya setelah hanya berhasil menjadi runner-up di perhelatan tahun 2002 dan 2019.

Di sisi lain, Mesir mesti tertahan di 7 gelar, tapi menjadi raihan terbanyak di Afrika. Kali ini Raja Afrika ini, diseruduk Singa Terangah dan tak bisa berbuat banyak. Selamat Sadio Mane dan Senegal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun