Artinya duel ini akan ditunggu, ditambah dengan banyak pembuktian di dalamnya yang melibatkan kedua pemain ini.
Salah satunya adalah soal siapa yang pantas menjadi pemain terbaik Afrika. Soal gelar ini, Â kedua pemain bersaing ketat dalam tiga tahun terakhir. Mo Salah menjadi pemain terbaik 2017, 2018 sedangkan Sadio Mane menyalip di 2019.
Paling tidak ada 3 (tiga) hal yang dapat dikemukakan berkaitan dengan rivalitas kedua pemain ini.
Pertama, Â siapa yang akan menjadi juara Piala Afrika, akan menentukan gelar pemain terbaik Afrika selanjutnya. Bahkan, bisa saja gelar pemain terbaik dunia, bila gelar Liga Champions dapat diraih.
Kedua, adalah soal siapa yang dapat mencetak gol lebih banyak di Piala Afrika. Saat ini, Sadio Mane telah mencetak tiga gol, dan dikuntit Salah dengan dua gol. Meski kedua pemain ini akan sulit mengejar Raihan gol Vincent Abubakar (6 gol), tapi uji ketajaman dua pemain ini tetap menarik untuk ditunggu.
Ketiga, harapan agar menjadi pahlawan di negaranya masing-masing. Mo Salah mungkin sudah dianggap menjadi pahlawan bagi Mesir, namun Sadio Mane hanya dikenal seabgai "pelayan" Mo Salah bagi warga Senegal.
Dalam sebuah kesempatan, Sadio Mane menjawab pertanyaan wartawan tentang peran sebagai orang keduanya ini.
"Saya menyadari bahwa diri saya begitu berarti buat masyarakat Senegal. Namun, Anda harus melihat bagaimana reaksi orang Mesir ketika kami melakukan perjalanan untuk pertandingan," komentar Mane, mencoba sopan tentang bagaimana dia banyak memberi assist untuk Mo Salah.
Itu pernyataan beberapa waktu lalu. Namun jika ini sudah soal tanding antar negara, saya menduga di lapangan hijau, keduanya akan nampak beringas satu sama lain. Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H