Sejatinya mereka berteman di Liverpool. Mo Salah dan Sadio Mane dapat disebut sebagai dua pemain paling penting di Liverpool. Banyak yang menganggap mereka berdua berteman karib, Ada benarnya, tapi tak sedikit yang mengatakan bahwa ada kisah rivalitas diantara keduanya.
Timnas Mesir pada akhirnya memastikan diri ke final Piala Afrika 2021 setelah dalam laga semifinal mengalahkan tuan rumah Kamerun. Melalui pertandingan yang panjang lewat babak esktra time dan adu tendangan penalti, Mesir unggul 3-1, setelah 120 menit, bermain kacamata 0-0 dengan Kamerun.
Ini adalah kali ketiga, Mesir melewati 90 menit untuk memenangkan laga di Piala Afrika 2021 ini. Di babak perdelapan final dan perempat final, Pantai Gading dan Maroko membuat Mo Salah dkk bekerja sangat keras untuk menang.
Laga melawan Kamerun menjadi yang paling sulit. Tekanan penonton tuan rumah, dan Kamerun yang kuat membuat Carloz Quiros, pelatih Mesir sampai diusir dari tengah lapangan karena tak mengendalikan emosi di laga tensi tinggi seperti itu.
Keberhasilan ke final dan mental hebat melalui masa sulit, semakin membuktikan Mesir sebagai tim dengan gelar juara terbanyak. Raihan 7 gelar di Piala Afrika, hanya bisa didekati oleh Kamerun dengan 5 gelar, dan Ghana serta Nigeria dengan 4 gelar.
Setelah Kamerun, di partai puncak, Mesir sudah ditunggu tim yang dianggap bertabur bintang, Senegal.
Tim yang komandoni oleh bek Napoli, Kalidou Koulibaly ini secara meyakinkan mengalahkan tim kejutan, Burkina Faso dengan skor 3-1. Senegal memang nampak begitu tangguh dengan Eduard Mendy ( Chelsea) di bawah mistar gawang, gelandang Idrissa Gueye (Paris Saint Germain) dan Sadio Mane (Liverpool).
Di final, Senegal akan menjadi tim yang haus gelar dengan ambisi yang membara. Pasalnya, Sadio Mane dkk, tidak pernah menjuarai Piala Afrika 2021 dengan catatan hanya pernah menjadi runner-up sebanyak dua kali.
Selain ambisi ini, yang akan membuat laga bertambah menarik adalah bertemunya dua pemain depan Liverpool, Sadio Mane dan Mo Salah. Di Liverpool, mereka dianggap berteman akrab, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa ada kisah rivalitas di antara keduanya.
Mantan bek Liverpool yang bermain di Zenit Petersburg pernah mengutarakan bahwa kedua pemain ini sebenarnya sering bersaing, siapa yang paling banyak mencetak gol untuk Liverpool. Salah dari sisi kanan dan Mane di sisi kiri.
Meski begitu, lanjut Lovren, meski ada yang tak mampu mencetak gol, atau bahkan tak memberi assist yang diperlukan untuk salah satu, mereka menjaga emosi, dengan tak memarahi atau mengumpat. Artinya, memang rivalitas itu tumbuh dalam senyap.