Dalam "Fernandinho Role", Pep bukan saja menginstruksikan agar Fernandinho menjadi orang pertama yang menghentikan serangan lawan dengan cara melakukan "pelanggaran profesional" tapi juga menjadi orang pertama yang mem-build up ketika memulai serangan dari kedalaman.
Nama Ricky Kambuaya menjadi pusat perhatian penikmat bola dan pecinta timnas Indonesia akhir-akhir ini. Wajar saja, pergerakan Ricky dari sektor tengah  memang istimewa.Â
Namun, selain kehebatan Ricky, peran penting seorang Rachmat Irianto di lini tengah dalam skema coach Shin Tae-yong juga tak bisa dipandang sebelah mata.
Menarik jika kita amati peran Rachmad  dalam taktik yang diusung oleh coach Shin Tae-yong (STY) ini.Â
Saya melihat dalam beberapa laga, STY nampaknya ingin "meniru" taktik ala pelatih jenius asal Manchester City, Pep Guardiola.
Salah satu ukuran yang dipakai adalah kala Piala AFF kemarin. Ada usaha STY untuk mendorong Asnawi yang notabene seorang full back kanan untuk bergerak ke tengah dan menjadi gelandang bertahan---khususnya saat melawan Kamboja dan Laos.
Ini mirip sekali dengan yang dilakukan oleh Pep saat melatih Bayern, dengan mendorong seorang Philip Lahm, dan Joshua Kimmich ke posisi itu. Tapi, STY nampaknya kurang puas, dan Asnawi kembali menjadi full back konvensional di laga lain.
Selain pola ini, yang serupa dengan Pep adalah keinginan STY untuk menjadikan Rachmat Irianto  sebagai poros di lini tengah. Meskipun belum sempurna, tapi ini menarik untuk disimak.
Dalam buku berjudul "Mastering The Premier League", taktik berkaitan dengan pergerakan Rachmat Irianto bisa dijelaskan dengan bagaimana seorang Pep Guardiola mendesain pergerakan Fernandinho, yang disebutnya dengan "Fernandinho Role" di Manchester City.
Bisa dijelaskan seperti ini. Dalam taktik 4-3-3, 3 gelandang tengah ini mempunyai dua pilihan pivotal, atau poros, yakni single pivotal dan double pivotal.Â
Dalam double pivotal, maka strategi menjadi 4-2-1-3 dengan dua gelandang yang segaris di depan lini pertahanan, untuk build up serangan atau menjadi breaker dari serangan lawan.